Paus Fransiskus Tiba di Istana Kepresidenan UEA Dikawal Kavaleri
Selasa, 5 Februari 2019 08:01 WIB
TEMPO.CO, Abu Dhabi – Paus Fransiskus memulai kunjungan bersejarah di Uni Emirat Arab pada Senin, 4 Februari 2019 dengan mengunjungi istana kepresidenan Abu Dhabi yang megah.
Baca:
Paus tiba di istana dengan menumpang mobil kecil Kia Soul berwarna hitam, yang dikawal pasukan kavaleri.
“Paus disambut dengan penghormatan pasukan artileri, dan sekumpulan pesawat terbang yang menyemprotkan asap kuning dan putih di langit untuk menghormati warna bendera Vatikan,” begitu dilansir CNN dan Khaleej Times pada Senin, 4 Februari 2019 waktu setempat.
Paus tiba sejak Ahad kemarin dalam kunjungan pertama kali ke Semenanjung Arab, yang akan berlangsung hingga Selasa, 5 Februari 2019.
Baca:
Paus bertemu dengan penguasa Dubai yang juga Wakil Presiden UEA dan juga menjabat Perdana Menteri UEA, Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan di istana kepresidenan. Bin Nahyan juga menjabat sebagai Deputi Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA.
Ketiganya mendiskusikan cara meningkatkan kerja sama dan inisiatif penting untuk mencapai perdamaian.
Paus juga meninggalkan pesan di Buku Kehormatan, yang merupakan buku tamu di istana kepresidenan. Pesan dalam tulisan tangan itu berisi ucapan terima kasih kepada tuan rumah atas sambutan hangat. Paus juga menyampaikan ucapan berkah perdamaian untuk rakyat UEA.
Baca:
Paus memberikan medali bergambar pertemuan antara St. Francis dari Assisi dan Sultan Malek el-Kamel pada 1219. Ini merupakan salah satu episode yang terungkap dalam bab sembilan dari Legenda Maior, yang merupakan salah satu manuskrip paling penting mengenai biografi St. Francis.
Sedangkan Putra Mahkota memberikan hadiah kepada Paus berupa akta notaris tertanggal 22 Juni 1963, yang berisi donasi lahan untuk pendirian gereja pertama di UEA.
Mohammed bin Rashid & I were delighted to meet with Pope Francis in our homeland of tolerance. We discussed enhancing cooperation, consolidating dialogue, tolerance, human coexistence & important initiatives to achieve peace, stability and development for peoples and societies. pic.twitter.com/E9zteMJ0ZC
— (@MohamedBinZayed) February 4, 2019
— (@MohamedBinZayed) February 4, 2019
Paus, yang datang dengan pesan perdamaian dan menghentikan perang, tiba di UEA pada momen politik yang sensitif di UEA. Ini karena negara ini terlibat mendukung Arab Saudi menginvasi Yaman.
Belum diketahui apakah Paus mengangkat isu penghentian Perang Yaman, yang telah menimbulkan bencana kemanusiaan, dalam pertemuan tertutup dengan Putra Mahkota.
Baca:
Tapi Paus mengeluarkan pernyataan mendukung perdamaian di Yaman sesaat sebelum berangkat ke Abu Dhabi, UEA, dari Vatikan.
“Mari kita berdoa secara keras karena ada anak-anak yang kelapran, kehausan, tidak memiliki obat dan hidup mereka terancam bahaya,” kata Paus.
Mengenai ini, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, menyambut lewat cuitan. “Dia menyambut baik doa Paus, dan menyebut 2019 sebagai tahun perdamaian di Yaman,” begitu dilansir CNN.
Reuters melansir PBB sedang mengupayakan perdamaian di Yaman dengan meminta kelompok Houthi, dan pasukan Arab Saudi, yang didukung pasukan UEA, untuk menghentikan kontak senjata. PBB juga menghimbau kedua pihak menarik pasukan dari kota pelabuhan Hodeidah, yang menjadi rebutan karena nilai strategis untuk transportasi barang dan orang. Paus Fransiskus meminta Perang Yaman segera diakhiri.