Suhu Minus 30, Seribu Penerbangan di Chicago Dibatalkan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 2 Februari 2019 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kota Chicago, Illinois, Amerika Serikat sudah berhari-hari mengalami suhu rendah berbahaya setelah terjadinya sebuah fenomena polar vortex, yakni sebuah kondisi yang menimbulkan musim dingin ekstrim.
Pada Rabu, 30 Januari 2019, suhu di bandara O’Hare, Chicago, menyentuh angka minus 30 derajat celcius atau rekor terendah di wilayah itu. Kondisi berlangsung hingga Kamis, 31 Januari dengan hembusan angin sangat dingin.
Negara bagian Illinois, Amerika Serikat, terhitung sudah 13 hari berturut-turut mengalami suhu musim dingin ekstrim atau waktu terlama dalam 40 tahun terakhir.
Baca: Cuaca Ekstrem AS, Mahasiswa Tewas Kedinginan Saat Jalan ke Asrama
Dikutip dari inews.co.uk, Sabtu, 2 Februari 2019, musim dingin ekstrim di Chicago telah pada Rabu lalu, membuat transportasi kereta dihentikan, lebih dari seribu penerbangan dibatalkan, sekolah-sekolah diliburkan. Universitas Negeri Michigan menghentikan sementara sejumlah perkuliahan karena kondisi cuaca ini.
Sejumlah foto yang beredar memperlihatkan sungai Chicago dan ikon Danau Michigan dipenuhi dengan es. Kondisi musim dingin ekstrim juga telah menghambat pengantaran pizza.
Baca: Suhu Laut Meningkat Lebih Cepat dari Perkiraan
"Kawasan Midwest yang indah dengan temperatur mencapai minus 60 derajat adalah kondisi paling dingin yang pernah terjadi dalam sejarah. Dalam beberapa hari ke depan diperkirakan suhu semakin dingin. Orang-orang tidak akan kuat berada di luar rumah meski hanya hitungan menit. Ada apa dengan pemanasan global," kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump lewat akun Twitter.
Pada Jumat, 1 Februari 2019, layanan kereta di Chicago mulai menyusun rencana bagaimana melayani masyarakat di suhu yang ekstrim ini. Sedangkan layanan pos Amerika Serikat akan menghentikan sementara atau membuat batasan layanan di 6 negara bagian yang ada di kawasan Midwest.