Jomblo Marak, Sekelompok Perempuan Tunisia Minta Poligami

Kamis, 31 Januari 2019 12:00 WIB

Suporter wanita Tunisia berada di stadion saat akan menyaksikan pertandingan Grup G Piala Dunia 2018 antara Tunisia versus Belgia di Stadion Spartak, Moskow, Rusia, 23 Juni. REUTERS/Christian Hartmann

TEMPO.CO, Jakarta - Melalui media sosial, sekelompok perempuan Tunisia, menuntut pemerintah melegalkan poligami karena semakin banyaknya perempuan jomblo atau lajang di Tunisia.

Ketua Forum Kebebasan dan Kewarganegaraan, Fathi Al-Zghal, mengkonfirmasi bahwa demonstrasi dadakan menuntut poligami karena semakin maraknya perempuan yang jomblo dan takut hidup melajang sampai tua.

Dikutip dari Middle East Monitor, 31 Januari 2019, poligami adalah hal tabu dan bahkan dapat dikenakan sanksi kriminal di Tunisia, di bawah UU Status Pribadi Pasal 18. Namun melihat masalah tingginya status jomblo di Tunisia, sekelompok perempuan menuntut agar parlemen mengizinkan poligami.

Baca: Jumlah Wanita Jomblo di Tunisia Tertinggi di Afrika Utara

Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh Kantor Nasional untuk Keluarga dan Penduduk pada Desember 2017, Tunisia adalah salah satu negara dengan tingkat keengganan tertinggi untuk menikah, dengan tingkat 60 persen, jauh lebih tinggi daripada rasio negara Arab lain.

Advertising
Advertising

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa jumlah perempuan lajang telah meningkat menjadi lebih dari 2,25 juta, dari total 4,9 juta perempuan di negara ini. Ini telah meningkat dari hanya 990.000 pada tahun 1994, dengan usia kehamilan tertinggi di antara perempuan usia 25-34.

Warga berunjuk rasa meminta kesetaraan hak perempuan dalam warisan di Tunisia. The National

Dalam pernyataannya di Al-Khaleej Online, Al-Zghal mengatakan dia tidak meminta demonstrasi, namun dia mendukung ide tersebut karena ada kebutuhan mengentaskan masalah maraknya lajang di Tunisia.

Baca: Studi: Wanita Lajang Lebih Sehat Daripada Wanita Menikah

Al-Zghal juga meminta judicial review UU Status Personal, sebuah UU yang dibuat untuk melindungi hak dan kebebasan perempuan di Tunisia, dan bukan hanya soal pasal polgami. Salah satunya soal prosedur perceraian yang dianggap tidak adil dan abolisi prinsip adopsi karena bertentangan dengan hukum syariah.

Seruan untuk demonstrasi telah memicu perdebatan tentang masalah poligami, yang ditolak oleh mayoritas warga Tunisia tetapi didukung oleh minoritas dengan dalih mengikuti hukum syariah.

Wanita Tunisia berunjuk rasa menuntut kesetaraan hak. [REUTERS]

Sejumlah aktivis percaya bahwa tuntutan untuk poligami dimotivasi oleh partai-partai politik untuk menargetkan gerakan Ennahda Islam dan mengubah citranya sebelum pemilihan mendatang. Aktivis Mohammed Nur Musa menggambarkan demonstrasi sebagai "ide Setan" yang "bertujuan untuk memobilisasi pendukung rezim dan mitra-mitranya untuk mendistorsi gerakan Ennahda Islam".

"Ini adalah rencana gagal yang tidak akan menipu rakyat Tunisia yang cerdas," tambahnya.

Baca: Stigma Masyarakat pada Wanita Lajang, Yunani dan Prancis Oke

Aktivis lain, Raouf Al-Guizani, menggambarkan permintaan ini sebagai "permintaan elektoral" yang bertujuan untuk mendistorsi Ennahda. Dia menunjukkan bahwa partai-partai politik yang dekat dengan Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi mendukung langkah ini dan meminta orang-orang untuk tidak mengikuti seruan ini.

Sementara itu Kepala Persatuan Nasional Perempuan Tunisia, Radhia Djerbi, mengatakan kepada Alkhaleej Online bahwa pasal-pasal dari UU Status Pribadi disetujui oleh Konstitusi Tunisia dan tidak dapat diamandemen melalui protes.

Baca: Populasi Jomblo Indonesia Mencapai 52 Juta Orang

Djerbi menganggap seruan untuk protes yang menuntut poligami atas alasan banyaknya perempuan yang jomblo sebagai "bentuk kegilaan, sebuah fenomena patologis dan juga "menunjukkan kurangnya kesadaran orang-orang yang menuntutnya", dan menambahkan bahwa tuntutan ini tidak akan mempengaruhi gaya hidup masyarakat Tunisia atau prestasi perempuan Tunisia.

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

1 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

2 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

2 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

4 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

7 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya