Google, Facebook, Twitter Diminta Ikut Berantas Berita Bohong

Rabu, 30 Januari 2019 08:00 WIB

Ilustrasi mesin pencari Google. (www.j-26.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Google, Facebook, Twitter dan Mozilla diminta melakukan lebih banyak langkah nyata dalam memberantas berita bohong. Imbauan itu disampaikan Komisi Eropa menyusul pemilu yang hendak diselenggarakan sejumlah anggota Uni Eropa, termasuk lembaga Uni Eropa itu sendiri.

Komisi Eropa bidang pasar digital Andrus Ansip mengatakan imbauan ini sangat serius. Sebab jika perusahaan - perusahaan itu mengabaikannya, maka mereka akan menghadapi ancaman regulasi. Sejumlah kritik menyebut perusahaan - perusahaan itu tak cukup banyak melakukan tindakan dalam upaya memberantas penyebaran berita bohong.

Baca: Berita Bohong Ratna Sarumpaet, Polisi Evaluasi Keterangan Saksi

Ansip mengungkapkan pihaknya telah melakukan langkah-langkah dalam menghapus akun-akun penyebar berita bohong. Uni Eropa juga sudah membatasi situs-situs yang kedapatan suka menyebarkan berita bohong. Kendati begitu, tetap masih banyak upaya yang harus dilakukan.

"Sekarang perusahaan - perusahaan itu harus memastikan alat-alat yang mereka punya bisa diakses oleh semua orang di penjuru Uni Eropa. Mereka juga harus bisa memonitor efisiensi dan terus beradaptasi dengan langkah-langkah baru yang biasa dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab dalam penyebaran informasi salah. Kita tak boleh lagi buang-buang waktu," kata Ansip, seperti dikutip dari channelnewsasia.com, Selasa, 29 Januari 2019.

Baca: Begini Kronologi Kasus Hoax Ratna Sarumpaet

Advertising
Advertising

Uni Eropa pada Mei 2019 akan menyelenggarakan pemilu parlemen. Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Yunani, Polandia dan Ukraina juga akan menyelenggarakan pemilu dalam beberapa bulan mendatang.

Komisi Eropa meminta kepada Facebook agar memberikan lebih banyak kejelasan instruksi terkait bagaimana menggunakan fasilitas di media sosial itu untuk memerangi berita bohong. Google juga didorong melakukan lebih banyak langkah nyata di Uni Eropa dalam memberantas berita bohong.

Hal serupa dilakukan kepada Twitter yang sudah dimintai memberikan detail langkah-langkah nyata yang mereka ambil dalam memberantas berita bohong. Sedangkan Mozila diimbau memberikan lebih banyak informasi bagaimana membatasi aktivitas berselancar di dunia maya para pengguna.

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

11 jam lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

2 hari lalu

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

Kasus Palti Hutabarat ini bermula saat beredar video dengan rekaman suara tentang arahan untuk kepala desa agar memenangkan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

2 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

2 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

8 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

8 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

8 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya