Trump Bela Siswa SMA yang Lecehkan Pria Pribumi Amerika

Selasa, 22 Januari 2019 18:35 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sumber: AP

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump membela siswa SMA Covington Catholic, Nick Sandmann, yang menghina seorang pribumi Amerika sekaligus veteran Perang Vietnam dalam video viral yang tersebar pada Sabtu kemarin.

"Melihat Nick Sandmann dan siswa Covington Catholic diperlakukan tidak adil dengan penilaian awal yang terbukti salah," kicau Trump di Twitter, seperti dikutip dari Fox News, 22 Januari 2019.

Baca: Remaja yang Diduga Lecehkan Pria Pribumi Amerika Diancam Dibunuh

Tampaknya Trump merujuk pada kuotasi presenter Fox News Tucker Carlson yang menyebut rekaman baru memperlihatkan para siswa diserang secara verbal oleh penduduk asli Amerika.

Komentar Trump muncul hanya satu hari setelah video tambahan muncul yang menunjukkan para siswa Katolik Covington didekati dan diteriaki sebelum pertikaian mereka yang dilaporkan secara luas dengan para aktivis penduduk asli Amerika.

Advertising
Advertising

Kelompok demonstran lain, yang menyebut diri mereka anggota kelompok Black Hebrew Israelites, terdengar mengejek dan meneriakkan hal-hal yang penuh kebencian pada para remaja yang mengenakan topi "Make America Great Again".

"Dibumbui oleh media," twit Trump, merujuk pada laporan media yang beredar luas pada Jumat dan Sabtu.

Nick Sandmann menyatakan bahwa dia hanya berusaha meredakan situasi, tidak lebih.

Baca: Video Viral Siswa Pendukung Trump Ejek Penduduk Asli Amerika

Sementara dalam wawancara terpisah dengan Washington Post sebelumnya, Nathan Phillips, pria yang dihadang oleh Nick Sandmann, mengatakan remaja dari kelompok Sandmann telah melecehkannya dan pengunjuk rasa penduduk asli Amerika lainnya sebelum pertemuan itu.

Veteran Perang Vietnam, Nathan Phillips, yang menabuh drum dan bernyanyi selama berhadapan dengan Sandmann mengatakan sekelompok remaja meneriakkan kata-kata melecehkan terhadapnya.

Baca: Tangis Pria Suku Asli Amerika Usai Diejek Siswa SMA

"Aku mendengar mereka berkata, 'Bangun tembok itu, bangun tembok itu,' kamu tahu?" kata Phillips. "Ini tanah adat, kau tahu. Kita seharusnya tidak memiliki tembok di sini. Kita tidak pernah melakukannya. Sebelum orang lain datang ke sini kita tidak pernah memiliki tembok. Kita tidak pernah memiliki penjara."

"Saya mulai pergi ke sana, dan pria bertopi itu menghalangi saya dan kami menemui jalan buntu. Dia hanya menghalangi jalan saya dan tidak akan membiarkan saya mundur," kata aktivis yang memperjuangkan hak suku asli Amerika tersebut.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

9 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

11 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

15 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya