Ratusan Warga Inggris Beli Ginjal di Pasar Gelap, Mengapa?

Senin, 21 Januari 2019 17:47 WIB

Dialysers, perangkat untuk membersihkan darah pasien ginjal, diletakkan di pigeonholes, di Pusat Ginjal Nasional, Katmandu, Nepal, 4 November 2014. Pendonor organ dijanjikan ratusan bahkan ribuan dolar di negara pendapatan per kapita hanya $ 700 dollar, dan akan menyeberang ke perbatasan India untuk operasi organ mereka yang dijual dan akan digunakan oleh pasien kaya. AP/Niranjan Shrestha

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Inggris membeli ginjal di pasar gelap di luar negeri dan mereka kembali pulang ke negaranya dengan mengidap penyakit serius di antaranya HIV.

Mereka membeli ginjal di pasar gelap dengan harga sangat mahal karena sulitnya mendapatkan ginjal di Inggris. Menurut laporan Daily Mail, 20 Januari 2019, ada sekitar 3 juta warga Inggris menderita penyakit ginjal kronis.


Baca: Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Diabetes yang tak terkendali dan tekanan darah tinggi jadi pemicu meningkatnya orang yang menderita penyakit ginjal di Inggris. Sekitar 45 ribu orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ginjal kronis di Inggris.

Nepal, India, dan Filipina menjadi tujuan warga Inggris mendapatkan ginjal secara ilegal. Mereka harus membayar US$ 30 ribu untuk mendapatkan ginjal.

Advertising
Advertising

Seorang salesman asal Inggris, Asif Chohan yang mendapatkan ginjal secara ilegal di Lahore, Pakistan. Ia pun terbang ke negara itu untuk menjalani operasi transpalansi ginjal setelah lama menunggu ginjal resmi dari Program Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris atau NHS.

Baca: Pasar Gelap Organ Manusia Meluas di Eropa


Belakangan ia diketahui menderita Hepatitis C dan penumonia karena buruknya perawatan medis di Pakistan. Ia meninggal pada 2013 pada usia 39 tahun.

"Ini perdagangan iblis memangsa kaum miskin," kata Yasmin Ghurki, saudara perempuan Chohan.

NHS saat ini merawat ratusan warga Inggris yang menderita berbagai penyakit setelah melakukan transpalansi ginjal di luar negeri.

Meski dokter dan perawat berusaha menghentikan langkah pasien untuk membeli ginjal di luar negeri, namun usaha itu tidak membuahkan hasil.

Fiona Loud dari Kidney Care UK berujar; "Kami telah mempelajari orang-orang yang kembali pulang ke Inggris mereka diprawat untuk semua jenis penyakit mengerikan termasuk HIV karena tidak dirawat secara layak."


Baca: 45 Dokter di Mesir Terlibat Penjualan Organ Tubuh Imigran

Di Nepal, perdagangan ginjal di pasar gelap ditangani mafia dengan melibatkan dokter, perawat, pengacara dan aparat pemerintah.

Seorang gembong penjualan ginjal secara ilegal di Nepal, Prem Bajgai mengungkapkan, ribuan orang ingin menjadi donor ginjal. Setiap donor diberi bayaran seribu pound sterling.

"Tidak ada seorang pun dapat membeli ginjal tanpa saya di negara ini. Saya dapat menunjukkan anda ada 2 ribu donor. Donor tidak jadi masalah," ujar Bajgai seraya menyebut dirinya sebagai gembong perdagangan ginjal ilegal di Nepal.

Saat ini para mafia perdagangan ginjal telah menggunakan media sosial seperti Facebook untuk mencari para pembelinya di luar negeri termasuk Inggris.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

20 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

2 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya