Stefan Lofven, Anak Asuh yang Jadi Perdana Menteri Swedia

Sabtu, 19 Januari 2019 15:00 WIB

Stefan Lofven, Perdana Menteri Swedia. Sumber: Jessica Gow / TT/thelocal.se

TEMPO.CO, Jakarta - Kembali terpilih menjadi Perdana Menteri Swedia, sosok Stefan Lofven, 61 tahun, kini menjadi sorotan publik dunia. Lofven terpilih setelah Swedia mengalami empat bulan kebuntuan politik.

Tugas Lofven dalam kepemimpinannya yang kedua ini, kemungkinan tidak akan semulus sebelumnya. Pasalnya, pemerintahan Lofven kali ini disebut sebagai pemerintahan Swedia paling lemah dalam 70 tahun terakhir sejarah negara itu. Pemilu pada September 2018 lalu tak menghasilkan suara mayoritas sehingga harus dilakukan negosiasi antara partai.

Lofven adalah Ketua Buruh dan politisi asal Partai Sosial Demokrat. Dia menjadi orang nomor satu Swedia sejak 2014 dan akan kembali berkuasa untuk periode empat tahun ke depan.

Baca: Permudah Transaksi, Warga Swedia Tanam Microchip dalam Tubuh

Stefan Lofven, Perdana Menteri Swedia. Sumber: TT News Agency - Reuters/aljazeera.com

Advertising
Advertising

Dikutip dari britannica.com, Sabtu, 19 Januari 2019, Lofven tumbuh sebagai anak asuh di sebuah keluarga kelas pekerja di Adalenm sebuah wilayah di utara Swedia. Saat kuliah di Universitas Umea, Lofven mengambil jurusan ilmu sosial sembari bekerja di sebuah pabrik kendaraan militer. Kiprahnya mulai dilirik publik Swedia saat pada 1981, dia sangat aktiv di Serikat Buruh Logam Swedia hingga mengantarkannya menjadi anggota dewan nasional dan sejumlah posisi bergengsi lainnya.

Baca: Akibat Gelombang Panas, Puncak Gunung Es Swedia Kehilangan Rekor

Lofven mulai merambah ke dunia politik Swedia pada 1973, saat itu dia menduduki sejumlah posisi kepemimpinan di Partai Muda Sosial Demokrat. Pada 2005, Lofven ditunjuk menjadi wakil anggota komite eksekutif Partai Demokrat Sosial Swedia. Dari sini, jabatannya perlahan-lahan terus naik hingga pada 2012, dia terpilih menjadi Ketua Partai menggantikan Hakan Juholt.

Sayap kekuasaan Lofven semakin lebar ketika pada September 2014, dia mengikuti pemilu parlemen. Partai yang mengusung Lofven mendapatkan 31 persen suara dan membentuk pemerintahan dengan Partai Hijau.

Tepatnya pada 2 Oktober 2014, garis takdir mengantarkan Lofven ke kursi Perdana Menteri Swedia. Ketika itu koalisi bentukannya tak terlalu kuat, namun Lofven meyakinkan pemerintahannya dibangun berdasarkan kerja sama, bukan konflik. Diantara prioritas pemerintahan Lofven adalah mengurangi angka pengangguran, meningkatkan sektor pendidikan dan keamanan sosial.

Berita terkait

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

21 hari lalu

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

Swedia mengusir seorang jurnalis Cina, karena dianggap menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional.

Baca Selengkapnya

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

23 hari lalu

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia

Baca Selengkapnya

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

24 hari lalu

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.

Baca Selengkapnya

6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

41 hari lalu

6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

Pemberian cuti ayah saat istri pegawai melahirkan telah diterapkan di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

48 hari lalu

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

Bendera Swedia berkibar di Markas NATO di Belgia, menandai bergabungnya negara tersebut sebagai anggota ke-32.

Baca Selengkapnya

Dua Negara Donor akan Lanjutkan Pendanaan, Ketua UNRWA 'Sangat Optimistis'

51 hari lalu

Dua Negara Donor akan Lanjutkan Pendanaan, Ketua UNRWA 'Sangat Optimistis'

Setelah terancam tutup, UNRWA optimistis beberapa donor akan mulai mendanai lagi dalam beberapa minggu.

Baca Selengkapnya

Swedia dan Kanada Kembali Melanjutkan Pendanaan ke UNRWA

51 hari lalu

Swedia dan Kanada Kembali Melanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Swedia dan Kanada akan melanjutkan pendanaan yang ditangguhkan kepada badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya

Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

53 hari lalu

Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

Meninggalkan reputasinya sebagai pembela HAM, Swedia akhirnya menjadi anggota NATO, didorong kekhawatirannya akan ancaman Rusia.

Baca Selengkapnya

NATO Gelar Latihan Militer Diikuti 20 Ribu Tentara Termasuk Swedia dan Finlandia

55 hari lalu

NATO Gelar Latihan Militer Diikuti 20 Ribu Tentara Termasuk Swedia dan Finlandia

NATO melakukan latihan militer bersama yang diikuti puluhan ribu tentara.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis di Berbagai Negara Termasuk di India, Swedia, dan Inggris

57 hari lalu

Program Makan Siang Gratis di Berbagai Negara Termasuk di India, Swedia, dan Inggris

Pasangan Prabowo-Gibran usung program makan siang gratis. Di India, Swedia, Finlandia, idan Inggris sudah melakukannya. Bagaimana hasilnya?

Baca Selengkapnya