PM Mahathir Bela Suku Temiar, Gugat Negara Bagian Kelantan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 19 Januari 2019 12:29 WIB

Suku Temiar, Kelantan, Malaysia. Cilisos.My

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pemerintah Malaysia lewat Kejaksaan Agung mengajukan gugatan hukum terhadap negara bagian Kelantan dan lima perusahaan swasta penebang pohon untuk membela suku Temiar.

Baca:

Tindakan hukum ini dilakukan karena negara bagian Kelantan membagikan sertifikat tanah milik penduduk asli Kelantan kepada sejumlah perusahaan perkebunan untuk menebang pohon.

Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, mengatakan gugatan hukum sipil terhadap negara bagian Kelantan dilakukan setelah rapat kabinet yang dipimpin PM Mahathir Mohamad memutuskan untuk membela nasib suku Temiar.

Advertising
Advertising

Baca:

Thomas mengatakan pemerintah Kelantan telah memberikan izin penebangan hutan kepada sejumlah perusahaan swasta. Perusahaan swasta ini masuk ke tanah milik penduduk asli dengan membawa kendaraan berat untuk mengangkut kayu gelondongan. Perusahaan ini bakal menanam pohon durian dan karet di lahan bekas hutan.

“Pemerintah federal Malaysia melakukan proses hukum atas nama Orang Asli tekait hak konstitusi pemerintah federal dan tugas hukum melindungi dan mempromosikan kesejahteraan penduduk asli,” kata Thomas. Orang Asli merupakan istilah merujuk penduduk asli di Semenanjung Malaysia.

Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad di kediamannya di Kuala Lumpur, Sabtu (8/9/2018). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi di sela-sela kegiatan Ma'ruf Amin menghadiri sejumlah acara di Kuala Lumpur. ANTARA Foto/Agus Setiawan

Thomas melanjutkan pemerintah federal Malaysia mengupayakan pengakuan hukum atas hak kepemilikan tanah suku Temiar. Pemerintah juga mengupayakan keluarnya perintah pengadilan untuk melarang perusahaan swasta menguasai dan merusak hutan milik suku Temiar.

Baca:

Sebagian kritik menilai langkah ini bernuansa politis karena Kelantan dipimpin oleh gubernur yang berasal dari partai politik PAS, yang merupakan bagian dari partai oposisi. Namun, para aktivis justru mendukung upaya pemerintahan pimpinan Mahathir ini.

“Riset oleh Amnesti Internasional menemukan bahwa warga asli menderita akibat berbagai bentuk pelanggaran HAM. Ini termasuk tidak adanya pengakuan formal atas tanah milik mereka. Juga ada ancaman, intimidasi, dan kekerasan oleh aparat saat mereka mencoba memperjuangkan hak-hak atas tanah adat,” kata Rachel Chhoa-Howard, salah satu peneliti di Amnesty International Malaysia.

Baca:

Media Straits Times melansir ada sejumlah kasus gugatan hukum antara Orang Asli dan sejumlah perusahaan swasta penebangan pohon dan kelapa sawit di sejumlah pengadilan.

“Tanah merupakan urusan negara. Jadi sangat signifikan pemerintah federal Malaysia menangani ini dan menggugat pemerintah Kelantan untuk membela hak Orang Asli,” kata Charles Hector, seorang pengacara HAM.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

13 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

13 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

2 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

4 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya