Ancaman Kelompok Separatis di Papua, Indonesia Tak Akan Mundur

Kamis, 10 Januari 2019 08:00 WIB

Ilustrasi bendera papua barat. Sumber: papuabaratnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berkomitmen menjaga kedaulatan negara dan tidak akan mundur satu inchi-pun dalam mempertahankannya. Setiap gangguan terhadap kedaulatan Negara Kesatuan akan disikapi secara tegas oleh Indonesia.

"Berita bohong bahkan tindak kriminal dengan senjata oleh kelompok separatis tidak akan membuat Indonesia mundur satu inchi-pun. Dalam mempertahankan kedaulatan negara, Indonesia tidak akan mundur satu inchi-pun," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu RI (PPTM) 2019, Rabu, 9 Januari 2019 di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Pejambon, Jakarta.

Baca: Sandiaga Bicara Soal Kelompok Bersenjata di Papua

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyampaikan pidato tahunan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu, 9 Januari 2019. Sumber: Infomed/Kemlu

Baca:Fakta - Fakta Penembakan Pekerja di Papua

Advertising
Advertising

Pernyataan Retno itu terkait tindak kekerasan di kabupaten Nduga, Papua pada 1 dan 2 Desember 2018. Ketika itu, sebanyak 28 pekerja jalan trans Papua dari PT Istaka Karya menjadi korban kekerasan dari kebiadan kelompok kriminal bersenjata.

Menurut Retno kekejaman kelompok separatisme kepada penduduk sipil harus dikutuk dan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Sebab Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan hal yang tidak dapat ditawar.

Retno memastikan gangguan-gangguan kelompok kriminal bersenjata di Papua tidak akan menyurutkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menyejahterakan masyarakat Papua. Program membangun dari Timur ke Barat - membangun dari desa ke kota, akan terus dilanjutkan.

Provinsi Papua Barat, Indonesia adalah bekas jajahan Belanda atau yang dulu dikenal dengan sebutan Nugini Belanda. Pada 1963, wilayah ini dianeksasi oleh Indonesia dan dinamai Irian Jaya. Pada 1999 Indonesia membelah wilayah ini menjadi dua Provinsi yakni Papua dan Papua Barat.

Gerakan separatis yang terjadi di Papua serta Papua Barat diduga didukung negara asing, di antaranya Vanuatu, sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan. Dalam hukum internasional suatu wilayah bisa memerdekakan diri jika direstui oleh pemerintah pusat dan komunitas internasional. Apabila salah satu pihak tersebut tidak memberikan izin, maka kemerdekaan itu sulit terwujud.

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

1 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

10 jam lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

15 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

17 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

21 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

2 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

2 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya