Myanmar Tuding Arakan Army Berlindung di Perbatasan Bangladesh

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 8 Januari 2019 09:45 WIB

Pasukan Arakan Army di negara bagian Rakhine, Myanmar. Mizzima

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Myanmar menuding serangan kelompok Arakan Army bisa mengganggu stabilitas negara bagian Rakhine selama bertahun-tahun. Juru bicara pemerintah, Zaw Htay meminta masyarakat tidak memberikan dukungan kepada kelompok ini.

Baca:

Pemerintahan Aung San Suu Kyi Minta Militer Serang Arakan Army

Zaw juga menuding kelompok Arakan Army bertemu dengan kelompok Arakan Rohingya Salvation Army di wilayah dekat perbatasan dengan Bangladesh.

Advertising
Advertising

Zaw beralasan ini membuat militer Myanmar kesulitan untuk mengalahkan kelompok ini karena mereka memiliki markas di wilayah perbatasan bagian Bangladesh.

Otoritas keamanan Bangladesh menolak tudingan itu dan meminta militer Myanmar memberikan bukti.

Baca:

“Semua kegiatan terorisme terjadi di sisi sebelah sana dari perbatasan,” kata Letnan Kolonel Manzural Hasan Khan, yang merupakan seorang Komandan Penjaga Perbatasan Bangladesh di daerah Cox Bazar seperti dilansir Reuters pada Senin, 7 Januari 2019.

Cox Bazar merupakan wilayah tempat penampungan sekitar 900 ribu pengungsi etnis minoritas Muslim Rohingya, yang kawasan pemukimannya di Rakhine diserang militer Myanmar dan milisi Budha pada pertengahan 2017. PBB menemukan sejumlah pelanggaran HAM berat dan genosida dilakukan militer Myanmar terhadap etnis minoritas Rohingya.

Baca:

“Dunia tahu apa yang terjadi si sisi sebelah sana,” kata Manzural.

Ketegangan antara Arakan Army dan militer Myanmar meningkat drastis pada Desember 2018 setelah terjadinya operasi militer pemeirintah di negara bagian Rakhine.

Ini memicu reaksi dari Arakan Army, yang kemudian menyerang empat pos polisi terluar Myanmar di wilayah dekat perbatasan dengan Bangladesh. Serangan ini menewaskan 13 orang polisi dan beberapa orang tersandera.

Media BNI Online melansir perwakilan Arakan Army mengatakan pos polisi menjadi target yang sah karena sering digunakan militer untuk menyerang pasukannya.

Baca:

“Warga desa telah disiksa oleh petugas perbatasan ini saat mereka ikut dalam operasi militer. Militer Burma (Myanmar) juga menggunakan pos polisi ini sebagai tempat untuk menembaki pasukan kami menggunakan artileri. Itu sebabnya kami menyerang mereka,” kata Khaing Thukha dari departemen informasi Arakan Army.

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

14 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

8 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

11 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

13 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

13 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

16 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

16 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya