Perang Dagang, Trump Yakin Sudah Buat Kemajuan dengan Cina

Minggu, 30 Desember 2018 10:26 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping berjabat tangan saat makan malam di Mar-a-Lago, April 6, 2017, in Palm Beach, Florida.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat telah mengalami perkembangan signifikan yang bagus. Hal itu dipastikan setelah Trump dan Presiden Cina Xi Jinping bertelepon.

Bagi Trump, perkembangan positif dalam upaya mengakhiri perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat adalah senjata untuk memenangkan hati Partai Demokrat yang sangat ingin Washington meningkatkan hubungan dengan Cina. Tahun 2018 merupakan momen dimana Amerika Serikat dan Cina semakin sengit melancarkan perang dagang.

Baca: Perang Dagang Cina - Amerika Bisa Berdampak ke Seluruh Bisnis

Perang dagang antar kedua negara telah menggoyangkan pasar keuangan dunia, dimana Cina dan Amerika Serikat sama-sama saling menaikkan tarif masuknya barang-barang.

"Saya baru saja melakukan pembicaraan sangat baik dengan Presiden Cina, Kesepakatan berjalan sesuai rencana. Keputusan ini akan sangat komprehensif, mencakup seluruh subjek, area dan poin-poin yang dipersengketakan. Kemajuan besar sedang dibuat," kata Trump, seperti dikutip dari rte.ie, Minggu, 30 Desember 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Perang Dagang, Cina Siap Dialog dengan Amerika Serikat

Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping, saat acara bertemu dengan pemimpin bisnis di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Damir Sagolj

Trump dan Xi sebelumnya sudah sepakat untuk melakukan gencatan senjata dalam perang dagang ini. Hal ini ditandai dengan penangguhan pemberlakuan kenaikan tarif impor barang selama 90 hari per 1 Desember 2018. Selama 90 hari itu, kedua negara melakukan negosiasi untuk mencapai kata sepakat guna mengakhiri perang dagang yang telah membuat hubungan bilateral kedua negara diselimuti ketegangan.

Kantor berita Xinhua mewartakan Presiden Xi telah membentuk dua tim yang terdiri dari perwakilan masing-masing negara yang bertugas menerapkan sebuah konsensus untuk mendapatkan persetujuan Presiden Trump.

"Saya harap kedua tim bisa saling bertemu dan memenuhi target, bekerja keras dan fokus mencapai kata sepakat yang bukan hanya menguntungkan dua negara tetapi juga seluruh dunia," kata Presiden Xi.

Amerika Serikat saat ini sedang mengalami shutdown yang dimulai sejak 22 Desember 2018. Kondisi ini telah mendesak Presiden Trump urung pulang kampung ke Florida untuk libur akhir tahun.

Trump sedang menunggu Partai Demokrat datang ke Gedung Putih dan membuat kesepakatan dengannya terkait anggaran pengeluaran untuk membangun tembok perbatasan Amerika Serikat - Meksiko. Trump mengatakan telah meningkatkan hubungan dengan Cina untuk mengakhiri perang dagang, suatu hal yang sangat diinginkan Partai Demokrat.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

4 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

6 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya