Trump Tarik Pasukan dari Suriah, Macron Kecewa

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 25 Desember 2018 09:55 WIB

Petugas menara kendali memantau jet tempur Rafale saat akan lepas landas di kapal induk Prancis, Charles de Gaulle di Teluk Persia, Selasa, 13 Januari 2016. Hampir semua teknologi Rafale dirancang sendiri oleh Prancis. Pesawat tempur yang sering dibandingkan dengan Eurofighter Typhoon ini telah beroperasi di beberapa medan perang, termasuk di Afganistan, Libya, Mali, Irak dan Suriah. AP/Christophe Ena

TEMPO.CO, N’djamena – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyesalkan keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menarik pasukan dari Suriah.

Baca:

Pernyataan Macron ini terkait pengumuman Trump untuk menarik sekitar 2000 pasukan AS dari Suriah pada pekan lalu. Trump beralasan pasukan telah berhasil mengalahkan kelompok teroris ISIS, yang beroperasi di Suriah.

“Saya sangat menyesalkan keputusan yang dibuat terkait Suriah,” kata Macron dalam jumpa pers ketika kunjungan kenegaraan di Chad pada Ahad, 23 Desember 2018.

Advertising
Advertising

Macron menjelaskan alasannya merasa kecewa dengan keputusan Trump, yang dinilai mengejutkan banyak pihak pada pekan lalu.

Baca:

“Menjadi sekutu adalah bertempur bahu membahu. Itu merupakan hal paling penting bagi seorang kepala negara dan komandan militer. Sekutu seharusnya dapat diandalkan,” kata Macron, yang beberapa kali terlibat perbedaan pendapat dengan Trump mengenai isu perubahan iklim dan perjanjian nuklir Iran.

Macron menekankan pentingnya pekerjaan yang dilakukan pasukan Kurdi yaitu Syrian Democratic Forces, yang telah menguasai banyak wilayah di sebelah utara dan timur Suriah dari kelompok teror ISIS.

“Saya meminta semua orang untuk tidak melupakan utang kita kepada mereka,” kata Macron.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan disaksikan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Brussels Belgia, 11 Juli 2018. (Presidency Press Service via AP, Pool)

Macron menyebut pasukan lokal dukungan Barat sejak keterlibatan AS dan Eropa pada 2015 dalam perang yang telah berlangsung selama nyaris delapan tahun itu.

Dari SDF ini, pasukan milisi Kurdi yaitu Unit Perlindungan Rakyat atau YPG dianggap sebagai pasukan paling efektif untuk mengalahkan ISIS di wilayah Suriah. Mereka telah kehilangan ribuan anggota pasukan sejak bertempur melawan ISIS pada 2014.

Baca:

Namun, pemerintah Turki justru menilai pasukan YPG sebagai kelompok teroris seperti ISIS. Ini membuat Turki mengirim pasukan memasuki kawasan Suriah bagian utara untuk mengejar pasukan YPG, yang berlindung di Kota Manbij dan didukung pasukan AS.

Soal penarikan pasukan AS dari Suriah ini, sejumlah pejabat Amerika Serikat yang mendukung Presiden Trump membenarkan keputusan itu. Mereka beralasan pasukan AS telah terlibat lama dalam perang dan sudah saatnya kembali pulang.

Pejuang Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) mengobrol dengan anggota pasukan AS di kota Darbasiya di Suriah di sebelah perbatasan Turki 29 April 2017. [REUTERS / Rodi Said]

“Dia telah berkampanye soal itu. Dia bilang itu perang yang buruk. Dia ingin keluar. Saya pikir dia telah melakukan hal hebat. Saya pikir dia melakukan hal fantastis,” kata Ron Paul, anggota DPR dari Partai Republik, kepada CNN.

Baca:

Penarikan pasukan AS dari Suriah memicu pengunduran diri Menteri Pertahanan Jim Mattis. Dalam surat pengunduran dirinya, Mattis mengatakan Trump berhak untuk memiliki menteri Pertahanan yang pemikirannya lebih selaras dengannya.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

7 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

10 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

15 hari lalu

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

15 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

16 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

16 hari lalu

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

Israel mewaspadai serangan balasan dari Iran usai terbunuhnya dua jenderal dari Garda Revolusi.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya