TEMPO Interaktif, Karachi: Partai Rakyat Pakistan (PPP) hari ini mengajukan petisi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa agar badan dunia itu menyelidiki kasus pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto, yang dulu memimpin partai tersebut."Kami menuntut penyelidik PBB melacak siapa yang berada di belakang pembunuhan Benazir," kata Dr Babar Awan, senator dan tokoh PPP.Jalan petisi ditempuh PPP setelah Presiden Pakistan Pervez Musharraf menolak permintaan partai itu melibatkan investigator PBB. Musharraf hanya bersedia melibatkan Scotland Yard, penyelidik Inggris.Partai yang kini dipimpin oleh putra Benazir, Bilawal Bhutto Zardari, tersebut semula meminta kasus ini diselidiki seperti penanganan PBB dalam kasus pembunuhan bekas Perdana Menteri Libanon Rafiq Hariri. Tapi Musharraf menilai tak ada negara ketiga yang terlibat dalam pembunuhan Benazir, sehingga kasusnya tak sama dengan Hariri.Asif Ali Zardari, Ketua Pendamping PPP dan suami mendiang Benazir, mengatakan bahwa PPP akan menggelar kampanye global untuk menjelaskan mengapa penyelidikan oleh PBB itu diperlukan. Sebuah tim pimpinan Rehman Malik, penasihat keamanan Bhutto, telah dikirim ke Norwegia untuk menjalankan misi ini.Partainya, kata Zardari, tak percaya penyelidikan yang ditaja pemerintah akan mampu mengungkap persekongkolan tersembunyi dalam kasus Benazir.Setelah bertemu dengan tim Scotland Yard yang menyelidiki kasus ini pada Selasa lalu, Zardari mengatakan bahwa tim itu punya mandat terbatas dan tugasnya terbatas pada penyelidikan penyebab kematian dan bukan membongkar perancang serta pelaku persekongkolan.Zardari mengklaim tokoh-tokoh internasional juga mendukung penyelidikan oleh PBB. Dia pun mengaku telah berbicara dengan sejumlah sahabatnya, termasuk bekas Sekretaris Jenderal PBB Annan dan Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan Asma Jahangir.Sejumlah orang, kata dia, juga telah bersedia memberikan kesaksian di bawah sumpah tentang apa yang dikatakan Benazir kepada mereka beberapa hari menjelang pembunuhan.l THE NEWS | IRNA | IWANK