AJI-ICRC dan Pasukan Misi PBB Latih 26 Jurnalis Meliput Konflik

Jumat, 14 Desember 2018 18:05 WIB

26 Jurnalis di Acara Pembukaan Pelatihan HEAT oleh Pasukan Milisi Pemeliharaan Perdamaian TNI di Sentul, Bogor, 8-13 Desember 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 26 jurnalis dari media lokal, nasional, dan internasional mengikuti pelatihan meliput konflik kekerasan yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independent, AJI, bersama Komite Internasional Palang Merah atau ICRC dan Pasukan Misi Pemeliharaan Perdamaian atau PMPP-TNI di Sentul, Bogor, 8-13 Desember 2018.

Pelatihan yang diikuti para jurnalis meliputi dua tahap. Pertama, seluruh jurnalis dibekali pengetahuan tentang Hukum Humaniter Internasional, keamanan digital, dan jurnalisme damai. Kedua, para peserta mengikuti pelatihan Hostile Environment Awareness Training atau HEAT mengenai pelatihan lapangan untuk memahami berbagai situasi dan ancaman yang dihadapi jurnalis saat meliput di daerah konflik dan cara untuk bertahan hidup.

Baca: Hari Pers Dunia, Jurnalis Mesir Terima Penghargaan dalam Penjara

Para jurnalis juga dibekali pengetahuan untuk memberikan bantuan pertolongan pertama bagi siapa saja yang membutuhkan di tengah menjalankan tugas jurnalistik, memahami karateristik peralatan militer yang kerap ditemui di daerah konflik, serta dampak berkepanjangan dari perang masa lalu seperti sebaran ranjau yang masih ditemui di sejumlah negara dan menewaskan ratusan warga sipil.

Pelatihan tahap kedua dilaksanakan oleh PMPP-TNI dan difasilitasi oleh instruktur-instruktur berpengalaman di level internasional.

“HEAT ini kami selenggarakan untuk merespons permintaan wartawan agar ada pelatihan untuk meminimalisir risiko ketika meliput konflik," kata Fitri Adi Anugrah, Koordinator Komunikasi Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timor Leste dalam rilis AJI-ICRC yang diterima Tempo, 14 Desember 2018.

Baca: TIME Nobatkan Jurnalis Sebagai Person of The Year 2018

Advertising
Advertising

"ICRC secara rutin menyelenggarakan sesi diseminasi tentang Hukum Humaniter Internasional kepada berbagai macam pihak seperti TNI, akademisi dan wartawan. Sementara ketika bertugas dalam misi kemanusiaan di berbagai belahan dunia, ICRC seringkali bersinggungan dengan wartawan yang sama-sama menghadapi risiko ketika bertugas di daerah konflik,” kata Fitri.

Koordinator Advokasi AJI Indonesia Sasmito Madrim mengatakan pelatihan ini penting sebagai bekal para jurnalis dalam meliput di wilayah konflik. Sehingga korban dari para jurnalis dapat dihindari atau ditiadakan.

“Ini supaya ledakan bom bunuh diri di Afghanistan akhir April lalu tidak terulang kembali. 10 jurnalis meninggal saat mereka meliput ledakan sekitar 20 menit di lokasi yang sama,” jelas Sasmito.

Sasmito menambahkan pelatihan ini juga penting untuk meningkatkan kewaspadaan para jurnalis di luar wilayah konflik.

Menurut UNESCO dan International Federation of Journalists, IFJ terdapat 825 jurnalis dan pekerja media yang dibunuh selama sepuluh tahun terakhir. Namun, mayoritas jurnalis yang terbunuh tidak bertugas meliput peperangan.

Baca: Jurnalis Inggris Simpan Data di Anus Saat Ditawan Milisi di Sudan

“Karena itu pelatihan ini juga penting sebagai upaya meningkatkan keselamatan jurnalis di luar wilayah konflik. Sebab kematian jurnalis saat ini tidak hanya terjadi di wilayah konflik, tapi di medan liputan yang biasa juga dapat terjadi,” ujarnya. .

26 jurnalis yang ambil bagian dalam pelatihan ini berasal dari berbagai media, antara lain Kompas, Tempo, Gatra, Pikiran Rakyat, Reuters, NBC News, Anadolu Agency, KBR, RPK FM, Net TV, CNN dan RTV.

Dalam acara penutupan dan penyerahan sertifikat, Wakil Komandan PMPP TNI Kolonel PNB Aldrin P. Mongan menyatakan kegembiraannya atas terselengaranya HEAT dan atas antusiasme seluruh peserta.

"Ini pertama kali HEAT kami selenggarakan untuk wartawan. Evaluasi penting sehingga ke depannya HEAT bisa terus dikembangkan agar semakin menjawab kebutuhan wartawan," kata Aldrin.

Dia juga menjelaskan PMPP-TNI sudah tiga kali menyelenggarakan HEAT tetapi pesertanya hanya diplomat Uni Eropa yang ditempatkan di Asia Pasifik. Aldrin berharap kerja sama pelatihan dengan jurnalis yang diadakan AJI-ICRC dan PMPP-TNI dapat berlanjut di tahun mendatang.

MARIA RITA HASUGIAN

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

4 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

6 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

15 jam lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

1 hari lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya