Kreatifnya Warga Laos Ubah Bom Perang Vietnam Jadi Perhiasan

Jumat, 14 Desember 2018 18:30 WIB

Warga Laos memegang bom AS yang tidak meledak.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Warga desa di Laos terpaksa mengasah kreatifitas menggunakan sisa bom yang tidak meledak untuk membuat perhiasan logam dan perkakas karena lahan pertanian masih beresiko oleh ledakan bom.

Salah satu warga bernama Vanthon dengan sigap menarik logam cair dari tanur dan menuangkannya ke dalam cetakan yang diukir di balok kayu.

Baca: 42 Ribu Rakyat Vietnam Tewas Akibat Sisa Bom

Beberapa detik kemudian, dia menghias seekor burung merpati berwarna perak yang pernah menjadi pecahan bom yang dijatuhkan di desa Ban Napia di provinsi timur laut Xieng Khouang di Laos, negara yang paling banyak dibombardir di dunia.

Vanthon, menanam padi di sebidang kecil tanah di dekar rumah. Tetapi perhiasan yang dibuat dari besi tua di tanur kecil rumahnya memberi suaminya penghasilan tambahan.

Advertising
Advertising

Warga Laos tengah mengukir perhiasan dari sisa bom.[REUTERS]

Puluhan keluarga di desa yang membuat perhiasan dari pecahan proyektil peluru dan bom untuk perusahaan perhiasan Article 22 yang bermarkas di New York. Ini menjadi sesuatu yang unik sekaligus ironi. Mereka mencari nafkah dari bom sambil menunggu tanah mereka dibersihkan.

"Ladang kami belum dibersihkan dari bom, jadi ini adalah sumber pendapatan utama kami untuk saat ini," kata Vanthon kepada Reuters, yang dikutip pada 14 Desember 2018.

"Kami harus berhati-hati saat bertani, dan berharap bom tidak meledak. Ketika tanah dibersihkan, kami bisa bertani lagi," tuturnya.

<!--more-->

Amerika Serikat menjatuhkan dua juta ton lebih bom di Laos selama Perang Indochina kedua dari tahun 1964 hingga 1973, untuk menghancurkan rute pasokan gerilyawan Viet Cong ke Vietnam Utara.

Sekitar 30 persen dari bom itu tidak meledak, dan masih menimbulkan risiko kematian atau luka bagi warga desa ketika mereka melakukan rutinitas harian mereka, menurut Mines Advisory Group (MAG), sebuah badan amal Inggris yang membersihkan amunisi yang gagal meledak.

Seorang biksu Budha berpose di sebelah bom yang tidak meledak, yang dijatuhkan oleh pesawat Angkatan Udara AS selama Perang Vietnam, di Xieng Khouang di Laos 3 September 2016.[REUTERS]

MAG memperkirakan bahwa sekitar 1.600 kilometer persegi tanah atau seukuran London Raya, masih perlu dibersihkan di Laos.

Sementara itu, bom yang gagal meledak atau diberi istilah Unexploded Ordnance (UXO) menghambat masyarakat Laos memanfaatkan sepenuhnya lahan mereka dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik, menurut MAG.

"Orang-orang telah hidup dengan sisa bom selama 40 tahun, dan mereka tidak punya pilihan selain hidup dengan resiko setiap hari dan ketakutan akan kematian atau cedera akibat bom yang tidak meledak," kata Greg Crowther, direktur MAG Asia Tenggara.

Sebuah halaman kantor pemerintahan digunakan sebagai penampungan sementara bom yang dijatuhkan oleh pesawat Angkatan Udara AS selama Perang Vietnam di Xieng Khouang, Laos 1 September 2016. [REUTERS / Jorge Silva]

Masyarakat yang terkena imbas UXO mayoritas adalah masyarakat miskin, dan risiko bom memaksa mereka untuk mengadopsi praktek pertanian yang berbeda yang sering mengurangi produktivitas tanaman mereka, kata Greg.

Elizabeth Suda, pendiri Article 22, pertama kali mengunjungi provinsi ini sekitar sepuluh tahun lalu sambil menjelajahi usaha penenunan berkelanjutan dengan wanita lokal.

Baca: Kisah Korban Bom Napalm Vietnam 40 Tahun Kemudian

Di sanalah Suda, yang sebelumnya bekerja dengan merek mewah di New York, melihat penduduk desa meleburkan pecahan bom ke sendok yang akan mereka gunakan dan jual di pasar lokal.

"Saya pikir, mengapa tidak mengambil senjata pemusnah ini dan mengubahnya menjadi simbol cinta yang memiliki dampak positif pada masyarakat?" kata Suda kepada Reuters.

Perhiasan Article 22 yang dibuat dari bom Laos.[article22.com]

Suda mendirikan Article 22 pada 2009, yang diambil dari klausul dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang mengatakan setiap individu berhak atas realisasi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya yang sangat diperlukan untuk martabat dan kepribadiannya.

Setelah bermitra dengan Helvetas nirlaba Swiss, Suda menjalankan bisnis sendiri, berjualan secara online dan melalui beberapa gerai ritel, termasuk satu di Luang Prabang, ibukota kerajaan Laos.

Setumpuk perkakas yang terbuat dari pecahan bom oleh penduduk desa di Ban Napia, Laos. 16 Oktober 2018.[THOMSON REUTERS FOUNDATION / Rina Chandran]

Suda bekerja sama dengan sekitar puluhan keluarga di Xieng Khouang, mengirimkan desain untuk anting-anting, liontin, dan ornamen yang dibuat penduduk desa. Perhiasan kemudian dikirim ibukota Vientiane, kemudian dikirim ke New York.

Foto: Uniknya Cara Warga Kampung di Laos Memanfaatkan Bom Perang Vietnam

Article 22 hanya memasok perhisan dari pecahan peluru, atau bom yang sudah meledak, sehingga penduduk desa tidak beresiko, kata Suda. Logam telah diuji untuk toksisitas dan dinyatakan aman.

Beberapa keuntungan perhiasan Article 22 disumbangkan kepada MAG untuk membersihkan bom yang masih terpendam di Laos.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

9 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

9 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

12 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

25 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

27 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

27 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

31 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Instruksikan Menteri Basuki Ubah Desain Istana Wapres di IKN, Pedagang Emas Cerita Banyak Pelanggan Jual Perhiasan untuk Sekolah dan Mudik

49 hari lalu

Terkini: Jokowi Instruksikan Menteri Basuki Ubah Desain Istana Wapres di IKN, Pedagang Emas Cerita Banyak Pelanggan Jual Perhiasan untuk Sekolah dan Mudik

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta perubahan soal desain Istana Wakil Presiden di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Melejit, Pedagang Cerita Banyak Pelanggan Jual Perhiasan untuk Sekolah, Mudik dan..

49 hari lalu

Harga Emas Melejit, Pedagang Cerita Banyak Pelanggan Jual Perhiasan untuk Sekolah, Mudik dan..

Tren harga emas terus menanjak dalam beberapa waktu belakangan ini. Seperti apa cerita para pedagang di toko emas? Simak informasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya