Ditahan Cina, Michael Spavor Ternyata Sahabat Kim Jong Un
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Jumat, 14 Desember 2018 15:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Pejabat Eksekutif Huawei, Meng Wanzhou, ditahan oleh otoritas Kanada, Cina membalas dengan menahan Michael Spavor warga negara Kanada yang rupanya akrab dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Michael Spavor pernah mengendarai jet ski dengan Kim Jong Un hingga merasakan guncangan tanah ketika Korut menguji coba nuklirnya.
Baca: Direktur Huawei Ditangkap, Cina Balas Tangkap 2 Warga Kanada
Berdasarkan laporan Reuters, yang dikutip pada 14 Desember 2018, Spavor, konsultan bisnis yang memiliki hubungan erat dengan Korea Utara, sedang diselidiki karena dicurigai membahayakan keamanan negara, klaim media pemerintah Cina.
Pemerintah Kanada mengatakan pihaknya tidak dapat menghubungi dia sementara telepon, pesan dan email ke Spavor tidak dijawab hingga Kamis kemarin.
Ketika pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berupaya menarik investasi internasional tahun ini, Spavor diminta untuk membantunya, dan berikut fakta-fakta Spavor, seperti dirangkum dari Reuters.
Bantu Tarik Investasi Asing ke Korut
Sebagai salah satu dari sedikit orang Barat yang memiliki hubungan pribadi dengan pemerintah Korea Utara dan bahkan Kim Jong Un secara pribadi, Spavor mencoba untuk menarik minat internasional dalam berinvestasi dalam proyek-proyek ekonomi Korea Utara, untuk mengantisipasi sanksi yang mereda di tengah hubungan yang menghangat.
Baca: Bos Huawei Meng Wanzhou Wajib Pakai Gelang Kaki Elektronik
Spavor terkenal di wilayahnya karena hubungannya dengan Kim Jong Un, dan perannya dalam memfasilitasi kunjungan ke Pyongyang oleh bintang bola basket Amerika Dennis Rodman pada 2013.
"Itu adalah pengalaman paling menakjubkan yang pernah saya alami dalam hidup saya .. Kami bergaul selama tiga hari," kata Spavor kepada Reuters dalam wawancara 2017.
Foto saat itu menunjukkan Spavor dan Kim menikmati koktail di atas salah satu yacht pribadinya, setelah mereka bermain jet ski di teluk Wonsan, salah satu area pengembangan ekonomi Kim.
Pada 2015, Spavor terlibat dalam upaya untuk menarik lebih dari US$ 150 juta atau Rp 2,1 triliun dana asing untuk Wonsan, termasuk US$ 39 juta atau Rp 568 miliar untuk mendanai pabrik bir baru.
Punya Akses ke Korut
<!--more-->
Penyelidikan terhadap Spavor oleh Cina menyusul penangkapan mantan diplomat Kanada Michael Kovrig, yang juga tengah diselidiki Beijing dengan tuduhan yang sama.
Cina telah bereaksi terhadap penangkapan Meng Wanzhou, pejabat keuangan utama Huawei Technologies dari Cina sekaligus putri pendiri perusahaan, dan penyelidikan Spavor kemungkinan akan semakin meningkatkan pertikaian diplomatik.
Berbasis di kota perbatasan Dandong di Cina, Spavor telah mengembangkan hubungan antara para investor Cina yang potensial dan pejabat Korea Utara.
Pengalaman Spavor dengan Korea Utara setidaknya dimulai sejak 2001. Pada tahun 2005, ia tinggal di Pyongyang selama beberapa bulan untuk mengajar di sekolah yang dikelola oleh organisasi non-pemerintah Kanada, menurut situs web untuk organisasinya, Paektu Cultural Exchange.
Sejak itu ia menguasai bahasa Korea, dengan aksen Korea Utara yang fasih, dan mempertahankan hubungan rutin dengan banyak orang di Korea Utara, termasuk Kim Jong Un.
Kontak-kontak Spavor di negara yang terisolasi dan dikontrol ketat itu memungkinkan Spavor masuk dengan mudah.
Pada Februari, Korea Utara melarang sebagian besar media asing untuk meliput parade militer besar di pusat kota Pyongyang. Terlihat Spavor berada di depan dan tengah di area podium ketika tank-tank dan pawai senjata lalu-lalang.
Sebagai sosok periang dan ramah, Spavor adalah figur yang diandalkan di Korea Utara, ketika pengamat ataun wartawan ingin berkunjung ke Korut.
Spavor menyimpan sejumlah foto pertemuannya dengan Kim Jong Un di ponselnya, dan menggambarkan pemimpin Korea Utara sebagai orang kharismatik dan cerdas.
Tapi Spavor tidak banyak bicara tentang kontak-kontak pejabat Korut dan menolak berkomentar tentang politik dan mencatat bahwa tugasnya hanya fokus pada hubungan budaya dan bisnis.
"Bagi saya, mendorong acara olahraga, interaksi pertemanan nonpolitik, mempromosikan acara semacam ini dapat menunjukkan kepada orang-orang bahwa orang Amerika dan Korea dapat bergaul dengan sangat baik," katanya."Saya kira jika kita dapat terus meningkatkan pertukaran ini, maka kami berharap itu juga berpengaruh pada politisi."
Di Tengah Sanksi PBB
Program senjata Korea Utara yang melanggar resolusi PBB dan reputasi buruk HAM tetap menggema di Korut.
Pada September 2017, Spavor adalah salah satu dari segelintir orang di kota perbatasan Cina, Yanji, yang merasakan guncangan dari uji coba nuklir keenam dan paling kuat Korea Utara.
Spavor mengatakan kepada Reuters pada saat dia makan siang ketika dia merasakan gedung berguncang selama sekitar lima detik, sebelum sirene serangan udara kota terdengar.
Baca: Kasus Bos Huawei Jadi Tawar-menawar Politik Trump ke Cina?
Spavor mengatakan dia membawa puluhan investor dan pengusaha Cina ke Korea Utara untuk menghadiri sesi temu bisnis berbagai pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan.
Ada beberapa tanda bahwa penegakan sanksi telah mereda di tengah jangkauan diplomatik, tetapi Washington mengatakan sanksi akan tetap berlaku sampai denuklirisasi Korea Utara tercapai.
Ketika ditanya tentang sanksi pada September, Michael Spavor mengatakan kliennya menyadari sanksi saat ini dan sedang menunggu proyek investasi potensial dan bisnis lain ketika pemerintah Cina memberikan lampu hijau untuk melanjutkan bisnis di Korea Utara.