2 Bank Asal Inggris Diduga Terlibat Kasus Huawei

Selasa, 11 Desember 2018 11:30 WIB

HSBC (kiri) dan Standard Chartered Bank. REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, Jakarta - Bank asal Inggris, Standard Chartered dan HSBC dilaporkan tertipu karena telah memfasilitasi pembayaran proyek infrastruktur telekomunikasi antara Huawei dan Iran. Bank Standard Chartered dan HSBC merupakan dua diantara beberapa institusi keuangan yang diduga telah 'disalahgunakan' oleh Huawei, perusahaan raksasa teknologi asal Cina.

Laporan Wall Street Journal menyebut Huawei dituduh menggunakan pihak ketiga, yakni sebuah perusahaan cangkang yang disebut Skycom. Lewat Skycom, Huawei menyalurkan pembayaran antara Huawei dan Iran. Juru bicara Huawei menolak berkomentar atas laporan Wall Street Journal itu.

Baca: Cina Minta Kanada Bebaskan Direktur Huawei Jika Tidak ...

Huawei

Iran merupakan salah satu negara yang dijatuhi embargo ekonomi oleh Amerika Serikat. Sanksi itu diberlakukan karena Iran dinilai mengembangkan program nuklir yang diyakini untuk membuat senjata pemusnah massal.

Advertising
Advertising

Dikutip dari cnbc.com, Selasa, 11 Desember 2018, Bank Sentral Inggris telah mengawasi jenis-jenis transaksi yang dilakukan dua bank itu dengan Huawei. Namun Bank Standard Chartered dan HSBC menampik telah berbuat kesalahan dalam kasus Huawei ini.

Sebelum kasus penahanan Direktur keuangan Huawei, Meng Wanzhou, mencuat pada 1 Desember lalu, Bank Standard Chartered dan HSBC telah berada di bawah pengawasan regulator global atas sejumlah kejahatan pencucian uang.

Baca: Ditanya Keamanan Jaringan Huawei, Bos Intel Inggris Bilang ...

Bank Standard Chartered menolak berkomentar, namun menegaskan tidak masuk dalam target investigasi terkait kasus yang sedang membelit Huawei. Hal serupa juga dilakukan HSBC.

"Kementerian Kehakiman Amerika Serikat telah mengkonfirmasi HSBC tidak sedang dalam investigasi dalam kasus ini," kata Stuart Levey, Kepala bidang hukum dari HSBC.

Huawei diawasi oleh pemerintah Amerika Serikat sejak 2012 atas sejumlah kasus, diantaranya dugaan mendukung tindakan mata-mata pemerintah Cina, mencuri kekayaan intelektual dan menciderai sejumlah sanksi, termasuk embargo ekonomi Amerika Serikat ke Iran.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

13 jam lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

16 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya