Huawei Dituduh sebagai Mata-mata Cina

Sabtu, 8 Desember 2018 11:45 WIB

Badan-badan intelijen Amerika Serikat menuduh Huawei terkait dengan pemerintah Cina dan peralatannya bisa digunakan Beijing untuk memata-matai. Sumber: REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Penahanan Meng Wanzhou, Direktur Keuangan dan putri pendiri Huawei Technologies Co Ltd, Cina, mengungkap sejumlah hal terkait intelijen. Penahanan Meng di Kanada pada Kamis lalu atas permintaan otoritas Amerika Serikat.

Penahanan ini diduga menyusul sebuah investigasi yang mengarah pada tuduhan pelanggaran sanksi perdagangan yang diberlakukan Amerika Serikat.

Dikutip dari Reuters, Sabtu, 8 Desember 2018, sejumlah agen intelijen Amerika Serikat menuduh Huawei terkait dengan pemerintah Cina dan peralatan milik Huawei kemungkinan mengandung elemen 'mata-mata' yang digunakan oleh negara untuk melakukan mata-mata. Namun belum ada bukti yang diungkap secara terbuka terkait tuduhan ini. Huawei pun secara tegas menampik tuduhan tersebut.

Baca: Direktur Keuangan Huawei Jalani Persidangan di Kanada

Kendati begitu, kecurigaan ini tak memudar. Yang menjadi pusat kekhawatiran saat ini adalah generasi jaringan mobile 5G. Sebuah aturan di Cina telah meminta agar setiap perusahaan lokal turun tangan membantu pemerintah setiap kali diminta.

Pemerintah Amerika Serikat saat ini telah melakukan serangkaian langkah-langkah untuk memblokade Huawei dari pasar Amerika Serikat, diantaranya menerbitkan larangan pembelian gear dari Huawei dan tak membolehkan segala jenis perusahaan di Amerika Serikat menggunakan perangkat buatan Huawei.

Advertising
Advertising

Baca: Diduga Melanggar Sanksi Amerika Serikat, Bos Huawei Ditahan

Aturan itu dipatuhi, dimana pada awal tahun ini Verizon Communications dan AT&T keluar dari kesepakatan untuk mendistribusikan ponsel pintar buatan Huawei.

Otoritas berwenang Amerika Serikat belum mengungkap alasan penahanan Meng. Namun sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan Huawei telah melanggar sanksi-sanksi perdagangan Amerika Serikat.

Laporan investigasi yang lakukan Reuters hampir enam tahun silam mempublikasi Meng dan anak perusahaan Huawei telah mencoba menjual perangkat komputer Hewlett-Packard ke sebuah operator ponsel di Iran. Iran adalah satu negara yang diembargo oleh Amerika Serikat karena program nuklirnya dicurigai untuk membuat senjata pemusnah massal.

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

8 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

14 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

15 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

19 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

22 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya