Bank Dunia Naikkan Pendanaan untuk Perangi Perubahan Iklim

Senin, 3 Desember 2018 21:00 WIB

Warga melintasi jalan lama penghubung Kecamatan Eromoko dengan Baturetno di area Waduk Gajah Mungkur yang mengalami penyusutan debit air akibat kemarau di Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa, 4 September 2018. Menurut BPBD Wonogiri, 31 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Wonogiri dilanda kekeringan sejak April lalu dan diprediksi akan berlangsung hingga November mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia menaikkan pendanaan dua kali lipat hingga US$ 200 miliar untuk memerangi perubahan iklim. Pendanaan itu akan dikucurkan dalam bentuk investasi pada tahun 2021 - 2025.

Dikutip dari ndtv.com, Senin, 3 Desember 2018, pendanaan itu naik dua kali lipat dibanding pendanaan dalam lima tahun terakhir. Bank Dunia mengatakan kesepakatan itu diambil dalam pertemuan yang dihadiri oleh ratusan negara di Polandia sebagai bentuk ambisi besar untuk mengatasi perubahan iklim dan mengirimkan pesan penting secara luas agar masyarakat dunia juga melakukan upaya yang sama.

Negara-negara maju saat ini telah berkomitmen untuk mencabut anggaran pengeluaran tahunan publik dan swasta sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2020 agar bisa memerangi dampak perubahan iklim.

Negara-negara di belahan selatan bumi yang melawan dampak pemanasan suhu terus mendorong negara-negara di belahan utara agar tidak mengendurkan komitmen mereka.

Baca: Sandiaga: Atasi Perubahan Iklim Bukan dengan Solusi Tahun Lalu

Advertising
Advertising

Dalam foto yang diambil pada Rabu 17 Juli 2018, seorang petani Israel, Ofer Moskovitz, memeriksa tanah di ladangnya di dekat Kfar Yuval, Israel. Kekeringan lima tahun merupakan tantangan strategi Israel dalam mengatasi masalah air dengan desalinasi.[AP Photo / Caron Creighton]

Baca: LIPI: Kerusakan Karang Mayoritas Akibat Alam dan Perubahan Iklim

Bank Dunia mengatakan pendanaan sebesar US$ 200 miliar akan terdiri dari US$ 100 miliar pendanaan langsung dari Bank Dunia. Sedangkan sepertiganya akan berasal dari dua agen Bank Dunia dan sisanya dari permodalan swasta yang dikelola oleh kelompok bank dunia.

"Jika kita tidak mengurangi emisi dan membangun cara beradaptasi dengan perubahan iklim mulai dari sekarang, maka akan ada 100 juta lebih orang yang hidup dalam kemiskinan pada tahun 2030," kata John Roome, Direktur Senior Bank Dunia untuk perubahan iklim.

Menurutnya, masalah perubahan iklim sudah semakin jarang dibahas di tiga kawasan, yakni Afrika, Asia Selatan dan Amerika Latin. Dengan begitu diperkirakan bakal ada sekitar 133 juta gelombang imigran akibat perubahan iklim.

"Untuk itu, kita harus memerangi penyebab perubahan iklim ini," ujarnya.

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

12 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

16 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

16 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya