Tidak Bisa Jalan, Robert Mugabe Dirawat di Singapura
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Minggu, 25 November 2018 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemimpin Zimbabwe Robert Mugabe dirawat di Singapura selama dua bulan terakhir dan tidak lagi bisa berjalan.
Mugabe, 94 tahun, yang memerintah Zimbabwe selama hampir empat puluh tahun sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1980, dipaksa mengundurkan diri pada November 2017 setelah kudeta militer.
Baca: Zimbabwe Mengejar Duit yang Diselundupkan Mugabe ke Luar Negeri
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengatakan kepada pendukung partai ZANU-PF yang berkuasa di Murombedzi, desa asal Mugabe yang berjarak sekitar 100 kilometer barat ibu kota Harare, bahwa Mugabe direncanakan kembali pada 15 Oktober tetapi terpaksa ditunda karena kesehatannya semakin memburuk. Namun Emmerson tidak mengatakan pengobatan apa yang Mugabe diterima Mugabe.
"Kami baru saja menerima pesan bahwa dia lebih baik sekarang dan akan kembali pada 30 November. Dia tidak bisa lagi berjalan tetapi kami akan terus merawatnya," kata Mnangagwa.
Baca: Orang Dekat Mugabe Mulai Diadili Soal Kasus Korupsi
Selama tahun terakhirnya berkuasa, Mugabe melakukan beberapa perjalanan medis ke Singapura.
Pejabat sering mengatakan dia dirawat karena katarak, menyangkal laporan media lokal yang menyebut Mugabe menderita kanker prostat.
Mnangagwa, yang memenangkan pemilihan presiden pada 30 Juni lalu, membenarkan kudeta militer dan menegaskan mantan mentornya Mugabe dikelilingi oleh penjahat seperti klaim pemimpin militer.
Baca: Kemiripan Kudeta Mugabe di Zimbabwe dengan Peristiwa 1965
Saat kudeta, tentara mengerahkan tank-tanknya ke Harare dan para pemimpin militer mengatakan mereka menargetkan "penjahat di sekitar presiden". Namun Robert Mugabe mengatakan bahwa tindakan tentara telah memaksanya untuk mengundurkan diri sebagai presiden Zimbabwe.