Aktivis PETA Minta Desa di Inggris Ubah Nama, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 25 November 2018 14:07 WIB

Domba melintasi Jalur Hochjoch yang diselimuti salju, di wilayah Tyrol selatan, perbatasan antara Italia dan Austria, 9 Juni 2018. Untuk sampai di sebuah padang rumput di Austria, penggembala bersama 1.500 domba harus melewati medan terjal yang sebagian ditutupi salju tebal di wilayah Pegunungan Alpen. REUTERS

TEMPO.CO, Wool – Kelompok pembela hak hewan meminta PETA sebuah desa di Inggris untuk mengubah nama untuk membantu mempromosikan veganisme dan melawan kekejaman terhadap hewan. Veganisme adalah semangat untuk bersikap ramah dan tidak mengeksploitasi terhadap hewan.

Baca:

Aktivis dari PETA mengirim surat kepada otoritas lokal di desa Wool meminta mereka mengganti nama kota menjadi Vegan Wool. PETA merupakan singkatan dari People for the Ethical Treatment of Animals.

Aktivis beralasan perubahan nama ini akan membuat desa Wool menjadi sorotan sekaligus mempromosikan kebaikan kepada domba, yang menghasilkan bahan baku benang wol.

Advertising
Advertising

“Langkah ini dilakukan setelah dua hasil investigasi dari PETA Asia dipublikasikan dan mengungkap kejahatan terhadap domba di industri wol Inggris,” begitu dilansir ABC News pada Jumat, 23 November 2018.

Baca:

“Mengubah nama Wool menjadi Vegan Wool tidak hanya menginspirasi orang lokal mencari tahu pakaian yang dibuat dari cara yang bebas dari kekejaman tapi juga menunjukkan sedikit belas kasihan kepada domba yang menderita karena bulunya diambil untuk benang wol,” begitu dilansir Elisa Allen, direktur PETA, dalam pernyataan.

Menurut Allen, PETA mendorong para tokoh untuk melakukan ini dan membuat preseden yang baik untuk menghormati hewan agar dicontoh oleh daerah lainnya di Inggris.

Para fotografer dan warga mengabadikan aksi tiga aktivis PETA yang memprotes penggunaan kulit hewan sebagai busana dalam Paris Fashion Week, di depan Menara Eiffel, Paris, Prancis, Selasa, 25 September 2018. Dalam aksinya, mereka hanya mengenakan pakaian dalam dengan topeng berbentuk kelinci. REUTERS/Benoit Tessier

PETA menawarkan selimut gratis yang ramah hewan jika warga desa setuju dengan perubahan ini. Organisasi pembela hak hewan ini memiliki moto “hewan bukan untuk dikenakan”.

Foto:

Soal permintaan ini, para tokoh desa menyebut permintaan PETA itu keliru. “Jika mereka melihat sejarah dari Wool, mereka akan melihat desa ini tidak terkait dengan industri wool,” kata salah satu tokoh kepada Dewan Parish Wool seperti dilansir media Dorset Echo.

Tokoh ini mengaku sulit untuk membayangkan warga bakal mau mengubah nama desa ini. Mereka akan membahasnya dalam pertemuan dewan desa pada 17 Desember 2018.

Foto:

Menurut ABC News, Dewan County Dorset tidak berminat untuk mengganti nama desa ini. “Kami sangat banggan dengan warisan dan nama unik tempat yang ada. Ini sudah ada sejak zaman Saxon,” kata juru bicara dewan menanggapi permintaan PETA seperti dilansir ABC News.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 menit lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

10 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

14 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

23 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

2 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya