Khashoggi Dibunuh, Ahmed bin Abdulaziz Dijagokan Jadi Raja Saudi

Sabtu, 24 November 2018 15:25 WIB

Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al Saud

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan berencana yang menewaskan jurnalis Jamal Khashoggi memicu gejolak di dalam istana Kerajaan Arab Saudi, dalam hal ini kubu keluarga kerajaan yang menginginkan pangeran Ahmed bin Abdulaziz al Saud sebagai raja, setelah raja Salman meninggal. Mereka menolak kepemimpinan Mohammed bin Salman.

Seperti dalam laporan eksklusif Reuters awal pekan ini, puluhan pangeran dan sepupu dari garis keluarga Al Saud ingin menyaksikan perubahan dalam garis suksesi, namun tidak bertindak selama raja Salman yang berusia 82 tahun masih hidup.

Baca: Mohammed bin Salman Sebut Jamal Khashoggi Islamis Berbahaya

Mereka telah lama membahas kemungkinan mengangkat pangeran Ahmed, 76 tahun sebagai raja. Ahmed merupakan adik satu-satunya raja Salman dan paman Mohammed bin Salman.

Siapa saja pendukung pangeran Ahmed untuk menggantikan abangnya sebagai raja? Sumber Reuters menyebut dia mendapat dukungan dari keluarga kerajaan, aparat keamanan, dan sejumlah negara-negara Barat.

Sebelumnya, Independent.co.uk, 23 Oktober 2015 melaporkan Pangeran Ahmed mendapat dukungan 75 persen dari ulama Arab Saudi.

Advertising
Advertising

"Ulama dan kelompok agama lebih menyukai pangeran Ahmed--tidak semua, namun 75 persen," kata seorang pangeran cucu raja Ibnu Saud, pendiri dinasi kerajaan Arab Saudi tahun 1932.

Dukungan dari para ulama akan sangat penting untuk perubahan raja karena dalam sistem Saudi hanya mereka yang memiliki kekuatan untuk membahas soal agama dan untuk itu sebagai legitimasi politik pada kepemimpinan.

Ahmed kemudian meninggalkan negara dan hidup di luar negeri setelah Mohammed bin Salman diangkat sebagai putra mahkota dan melakukan langkah-langkah keras dalam rangka program reformasi.

Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al Saud

Baca: Anggota Kerajaan Saudi Ingin Cegah Mohammed bin Salman Jadi Raja

Pangeran yang selama 2,5 bulan di luar negeri kembali ke Riyadh pada 30 Oktober lalu. Dia pulang setelah menerima jaminan keamanan dari pemerintah Inggris dan Amerika Serikat.

Seperti apa sepak terjang pangeran Ahmed yang kini berusia 76 tahun?

Pangeran Ahmed merupakan satu dari 3 orang yang duduk di Dewan Kesetiaan, dibentuk oleh anggota senior keluarga kerajaan, yang tidak memilih Mohammed bin Salman diangkat sebagai putra mahkota pada tahun 2017.

Saat tinggal di London, Inggris, Pangeran Ahmed secara terbuka mengkritik kepemimpinan Saudi di bawah kendali Mohammed bin Salman di hadapan para pengunjuk rasa di depan rumahnya. Dia menyebut Arab Saudi bertanggung jawab dengan situasi di Yaman.

Dia disukai ulama dan para pendukungnya dari keluarga kerajaan karena pengalaman profesionalnya dan gaya hidup moderatnya. Dia juga tak punya rekam jejak buruk dalam hal perjudian, perempuan, mabuk-mabukan dan narkoba.

Baca: Empat Sisi Gelap Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman

Pangeran Ahmed pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Dan Wakil Gubernur Mekkah oleh Raja Faisal pada tahun 1971.

Usai merampungkan jabatannya, pada 1975 dia terpilih untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri oleh Raja Khalid. Tugas-tugasnya termasuk mengawasi pasukan keamanan khusus dan memperkenalkan reformasi pemerintahan ke kawasan timur yang mayoritas Syiah selama tahun 1980-an.

Setelah menjabat selama 37 tahun menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri, pada 2012 ia terpilih sebagai Menteri Dalam Negeri tetapi pensiun atas permintaan sendiri setelah enam bulan menjabat dan digantikan oleh Pangeran Mohammed bin Nayef. Penggantinya kemudian diangkat sebagai putra mahkota, namun tak lama kemudian raja Salman menunjuk Mohammed bin Salman sebagai putra mahkota.

Pangeran Ahmed memilih meninggalkan jabatannya sebagai menteri dalam negeri karena ketidaksetujuannya mengenai perlakuan terhadap tahanan politik. Pangeran Ahmed ingin memperkenalkan reformasi seperti kemerdekaan berpikir, membersihkan sistem pengadilan dan membebaskan tahanan politik yang tidak ada kaitannya dengan terorisme," ujar pangeran pembangkang yang dikutip dari Independent.co.uk.

Menurut pangeran Sattam bin Khalid, salah satu pangeran Arab Saudi, sikap terbuka pangeran Ahmed bin Abdulaziz al Saud berdialog dengan para pengunjuk rasa dianggap sebagai pembuktian atas moral dan kerendahan hatinya.

Tentang masa kecilnya yang tercatat, setelah kematian raja Arab Saudi, Abdulaziz al Saud, ayahnya, pangeran Ahmed dibesarkan oleh ibu dan saudara laki-lakinya. Dia lulus dengan gelar master dalam bidang ilmu politik dari University of Southern California.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

3 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

4 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

4 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

5 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

5 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya