Trump Kunjungi Kebakaran California, Apa Katanya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 19 November 2018 06:01 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengunjungi Kota Paradise, yang hancur akibat kebakaran besar di California Utara pada Sabtu, 17 November 2018 waktu setempat.

TEMPO.CO, California – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengunjungi negara bagian California untuk melihat langsung kondisi daerah yang dilanda kebakaran besar, yang berlangsung sejak 8 November 2018.

Baca:

Hingga memasuki pekan kedua kebakaran, petugas mencatat jumlah orang yang hilang akibat kebakaran paling mematikan dalam sejarah California adalah 1.276 orang.

Trump mendatangi Kota Paradise, yang memiliki populasi sekitar 27 ribu orang dan mengalami kebakaran terparah, pada Sabtu, 17 November 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

“Tidak seorangpun berpikir ini bisa terjadi,” kata Trump kepada media di tengah puing-puing di area Skyway Villa Mobile Home dan RV Park, seperti dilansir Reuters.

Baca:

Trump mengatakan,”Sangat sedih melihatnya. Mengenai keselamatan jiwa, tidak seorangpun yang tahu saat ini.” Menurut dia, petugas sedang merawat orang-orang yang mengalami cedera parah.

Trump tiba dengan didampingi Gubernur California, Jerry Brown, dan gubernur terpilih, Gavin Newsom. Menurut Brown, pemerintah federal melakukan apa yang perlu dilakukan termasuk mendukung tim gerak cepat dan membantu mencari para korban serta membersihkan puing.

Bencana kebakaran Camp, yang menyebar di California Utara, disebut sebagai bencana kebakaran paling mematikan dalam sejarah negara bagian itu sejak awal abad 21.

Baca:

Sebanyak 87 orang tewas saat terjadi kebakaran besar Big Burg di kawasan Northern Rockies pada Agustus 1910. Lalu terjadi kebakaran Cloquet Fire di Minnesota pada Oktober 1918, yang menewaskan 450 orang.

Saat ditanya apakah kebakaran besar ini mengubah pendapatnya soal perubahan iklim, Trump menjawab tidak.

“Tidak, saya punya pendapat yang kuat. Saya ingin ada iklim yang bagus dan kita akan punya iklim yang bagus. Kita akan punya hutan yang sangat aman,” kata dia.

Baca:

Otoritas mengatakan jumlah korban yang tinggi akibat kebakaran ini terjadi karena kebakaran Camp menyebar dengan cepat karena hembusan angin sehingga api menyebar membakar kota, yang nyaris tidak sempat mendapat peringatan. Api membakar semak dan pohon kering karena hanya sedikit hujan yang turun di kawasan California Utara ini.

Menurut CNN, perusahaan listrik PG&E dituding bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran ini, yang disebut akibat konsleting listrik dari salah satu alat yang dikelola perusahaan. Saat ini, ada gugatan warga yang telah diajukan ke pengadilan soal ini. Namun, otoritas masih belum merilis penjelasan resmi mengenai pemicu kebakaran California ini.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

8 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya