Perusahaan di Cina Beri Fasilitas Pembekuan Indung Telur

Minggu, 18 November 2018 15:00 WIB

Harapan Baru bagi Indung Telur

TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah memberlakukan larangan teknologi yang bisa membuat orang yang sudah menikah, menunda punya anak. Namun larangan ini tak menghentikan orang yang ingin menangguhkan rencana punya momongan.

Dikutip dari asiaone.com, Minggu, 18 November 2018, membekukan indung telur saat ini sedang menjadi tren di Cina. Hal ini pula yang mendorong Ctrip, sebuah biro jasa perjalanan online, untuk memberikan pinjaman uang dan segala kemudahan lainnya pada karyawannya terkait kesuburan.

Baca: Digugat Malpraktik Angkat Indung Telur, Ini Jawaban Sang Dokter

Publik Cina pun melongo dengan kemurahan hati perusahaan itu, dimana Ctrip membiayai hampir sebagian besar biaya karyawannya yang ingin melakukan pembekuan indung telur ke Amerika Serikat.

Ctrip menyediakan bantuan pinjaman uang untuk kesuburan mulai dari 100 ribu yuan sampai 2 juta yuan atau Rp 4,2 miliar. Bukan hanya pendanaan, perusahaan itu juga memberikan izin cuti dibayar untuk tingkat manajer.

Advertising
Advertising

Karyawan yang ingin mendapatkan fasilitas ini, juga tak perlu berstatus menikah atau terikat pada batasan usia. Perusahaan itu berharap, segala kemudahan yang diberikan bisa membuat karyawannya mendapat akses ke teknologi yang membuat mereka memiliki bayi di kemudian hari.

Baca: Ilmuwan Bikin Embrio Tanpa Gunakan Sel Telur atau Sperma

Karyawan perempuan di Ctrip, bisa memilih sendiri layanan kesuburan. Dalam hal pembekuan indung telur, mereka bisa menerima dana bantuan sebesar 100 ribu yuan atau Rp 210 juta.

“Hanya perlu waktu sepekan untuk pergi ke Amerika Serikat dan membekukan indung telur, maka saya memilih hari libur nasional sehingga tidak mengganggu hari kerja saya,” kata seorang karyawan Ctrip, yang tak mau dipublikasi identitasnya dan telah menikmati fasilitas perusahaan itu.

Dia mengaku setelah menjalani prosedur pembekuan indung, perasaannya jauh lebih lega. Sebab dia bisa berkarya lebih lama tanpa beban kapan harus membangun keluarga.

Ctrip mengklaim telah menjadi perusahaan teknologi pertama di Cina yang menawarkan pinjaman uang untuk kesuburan, meskipun praktik seperti ini bukan hal baru di dunia.

Facebook sebelumnya juga melakukan hal sama atau persisnya pada 2014 yang menawarkan manfaat keluarga pada karyawannya. Langkah Facebook, diikuti oleh Apple pada 2015.

Teknologi membekukan indung telur di Cina awalnya tidak populer hingga pada 2015, artis asal Cina, Xu Jinglei, 40 tahun, mengaku melakukan pembekuan indung telur di Amerika Serikat pada 2013. Dia menyebut, itu adalah satu-satunya cara untuknya memiliki anak di kemudian hari.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

9 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

9 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

10 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

16 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

19 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya