Trump - Erdogan Bertemu di Paris Bicara Tewasnya Jamal Khashoggi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 12 November 2018 13:03 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat berfoto bersama di sela acara santap malam menjelang peringatan Armistice Day keesokan harinya di Paris, Prancis, pada 10 November 2018 waktu setempat. Anadolu

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berdiskusi mengenai kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Paris, Prancis.

Baca:

Ini terjadi beberapa jam setelah Turki menyampaikan bahwa rekaman audio terkait pembunuhan Khashoggi telah dibagikan ke sejumlah negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Trump dan Erdogan digambarkan duduk bersebelahan pada saat makan malam di Paris seperti terlihat pada foto yang dirilis pemerintah Turki pada Sabtu, 10 November 2018. Makan malam yang berlangsung di Musee D'Orsay itu tidak terbuka untuk media.

Advertising
Advertising

Baca:

Pertemuan kedua pemimpin itu berlangsung dalam percakapan panjang pada saat acara santap malam pada Sabtu menjelang peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I keesokan harinya.

"Saya bisa memastikan mereka duduk berdampingan dan mendiskusikan situasi tragis yang sedang berlangsung mengenai Khashoggi," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders seperti dikutip DailyMail pada Sabtu, 10 November 2018

Erdogan membagikan foto dirinya saat berdiskusi dengan Trump saat makan malam dalam siaran pers yang dibagikan oleh pemerintah Turki sebelum pertemuan itu berakhir.

Baca:

Foto itu menunjukkan Trump duduk di bagian tengah di meja saat makan malam di seberang Macron Prancis dan Angela Merkel Jerman. Melania Trump juga ikut dalam acara santap malam ini meski nyaris tidak terlihat dalam foto yang dibagikan.

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

Beberapa jam sebelumnya ketika berangkat dari Ankara ke Paris, Erdogan mengatakan rekaman audio yang diduga mendokumentasikan menit-menit terakhir kehidupan Khashoggi saat dibunuh oleh tim pembunuh Arab Saudi di konsulat negara di Istanbul.

Baca:

Erdogan mengatakan dia telah memberikan salinan rekaman pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober ke Amerika Serikat dan beberapa negara lain.

"Kami memberikannya ke Arab Saudi. Kami juga memberikannya ke Amerika, Jerman, Prancis, Inggris, kami memberikannya kepada mereka semua," kata Erdogan tentang rekaman itu.

Saat ini Gedung Putih belum merilis pernyataan tentang rekaman yang dapat membuktikan bahwa kematian Khashoggi, yang kritis mengkritik kebijakan pemerintah Arab Saudi terkait kebebasan berekspresi, adalah sebuah eksekusi oleh tim pembunuh dari Arab Saudi.

Dua anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung. Sumber : english.alarabiya.net

Turki mengklaim, seperti dilansir Anadolu, ada tim pembunuh yang terdiri dari 15 orang datang ke Istanbul pada 2 Oktober 2018 untuk membunuh Khashoggi, yang dianggap pembangkang dan berkhianat dengan melarikan diri ke Amerika Serikat pada 2017.

Kerajaan yang bersekutu dekat dengan AS itu tidak menyetujui operasi yang mengakibatkan kematian Khashoggi. Namun, politisi di AS menuding putra mahkota maupun raja dari negara otoriter itu sadar bahwa pasukan keamanan Saudi berencana untuk membunuh Khashoggi dan memenggal kepalanya dengan gergaji.

Rekaman yang dimiliki otoritas Turki itu mengungkap detail pembunuhan mengerikan itu.

Seorang pejabat Jerman mengatakan kepada Washington Post, dinas intelijen negara itu telah meninjau rekaman itu. "Rekaman itu sangat meyakinkan," kata perjabat jerman ini.

Trump telah menjanjikan 'hukuman berat' bagi Arab Saudi jika para pemimpinnya terlibat dalam pembunuhan berencana Jamal Khashoggi. Namun dia memohon kepada anggota kongres untuk tidak membatalkan penjualan senjata yang dapat merugikan perusahaan senjata AS.

DAILY MAIL | MIS FRANSISKA DEWI

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

3 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

3 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

4 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya