Pelaku Teror di Melbourne Diduga Terinspirasi ISIS

Sabtu, 10 November 2018 18:30 WIB

Sebuah kendaraan yang terbakar dikelilingi oleh pita polisi di Bourke Street di Melbourne pusat, Australia, Jumat, 9 November 2018. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjadi saksi mata peristiwa teror di Melbourne. REUTERS/AAP/James Ross

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Australia meyakini pelaku peledakan sebuah truk dengan tabung gas di jantung kota Melbourne, Australia, melakukan aksi teror karena terinspirasi oleh kelompok teroris ISIS. Selain meledakkan mobil, terduga pelaku juga menikam satu korban hingga tewas.

Dikutip dari Reuters, Sabtu, 10 November 2018, terduga pelaku diketahui bernama Hassan Khalif Shire Ali, 30 tahun. Kepolisian sangat yakin sikap radikalnya terinspirasi oleh propaganda yang dilakukan kelompok ISIS.

Baca: Pasca Teror, Polisi Melbourne Australia Gerebek Dua Rumah

Ali diketahui kelahiran Somalia. Dia melakukan aksinya pada Jumat, 9 November 2018. Dia ditembak oleh seorang anggota polisi dan meninggal di rumah sakit.

Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut yang terjadi dua hari sebelum peringatan berakhirnya Perang Dunia 1. Namun ISIS tidak bisa membuktikan klaimnya itu.

Advertising
Advertising

Baca: Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

“Saya rasa cukup adil untuk mengatakan kalau Ali telah terinspirasi dan membuatnya menjadi radikal. Kami tidak mengatakan adanya kontak langsung, kami mengatakan ini dari sebuah sudut pandang inspirasi,” kata Wakil Komisioner Kepolisian Federal Australia sementara, Ian McCartney.

Polisi berjaga di sekitar tempat kejadian perkara serangan terorisme di Bourke Street, Melbourne, Australia, pada Jumat, 9 November 2018.

Kepolisian menyebut paspor Ali sudah dicabut pada 2015 ketika sebuah laporan intelijen menyebut Ali telah merencanakan perjalanan ke Suriah. Hasil evaluasi menyebut Ali memiliki sejumlah pandangan radikal, namun dia tidak memperlihatnya tanda sebagai ancaman bagi keamanan nasional Australia.

Aksi teror lewat ledakan dan penusukan ini, telah membuat Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, geram. Dia mengatakan radikalisme adalah perkara serius di negaranya. Morrison pun berkomitmen akan menjadi orang pertama yang melindungi kebebasan beragama di negaranya, namun dia pun akan menjadi orang pertama yang mengusir para ekstrimis berkedok agama.

Berita terkait

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

1 hari lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

1 hari lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

2 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

2 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

2 hari lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

2 hari lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

2 hari lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

3 hari lalu

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

Jaringan 3G berkembang sejak 2001 lalu, menjadi awal mula internet dapat diakses lewat telepon genggam.

Baca Selengkapnya