Teleskop Terbesar di Dunia Milik Cina Kesulitan Cari Peneliti

Minggu, 4 November 2018 07:00 WIB

Teleskop FAST.[Xinhua/Asia Times]

TEMPO.CO, Jakarta - Teleskop Aperture Spherical Radio Telescope (FAST) seluas 500 meter, sebuah teleskop terbesar di dunia milik Cina, kesulitan merekrut peneliti untuk bekerja di sana.

Meskipun menawarkan gaji tahunan sebesar 100.000 yuan atau Rp 217 juta, pemerintah Cina tetap kesulitan merekrut peneliti yang akan ditempatkan di lokasi FAST yang terpencil di Pingtang, Provinsi Guizhou, barat daya Cina, menurut direktur kantor umum proyek Zhang Shuxin, menurut laporan Science and Technology Daily, seperti dilansir dari Sputniknews, 3 November 2018.

Baca: Cina Bangun Teleskop Terbesar di Dunia

Padahal gaji yang ditawarkan tersebut lebih tinggi daripada gaji tahunan rata-rata kabupaten Pingtang sebesar 66.279 yuan atau Rp 143 juta pada 2016, dan gaji rata-rata nasional untuk peneliti ilmu pengetahuan sebesar 96.638 yuan atau Rp 209 juta, menurut data yang disediakan oleh artikel Beijing Times.

Rekrutmen baru-baru ini menawarkan 24 posisi peneliti untuk pemrosesan data, manajemen pusat data dan pemeliharaan komunikasi.

Advertising
Advertising

"Sedikit yang akan berminat, dan kami hanya bisa mendapatkan setengah dari jumlah itu dalam periode rekrutmen sebelumnya," kata Zhang.

Foto udara dari teleskop radio terbesar di dunia FAST di daerah Pingtang, Provinsi Guizhou, Cina, 25 September 2016.[imaginechina via lonelyplanet.com]

Selain pengumuman iklan yang buruk untuk rekrutmen, Zhang juga mengutip hasil rekrutmen yang buruk terhadap kondisi kerja karena banyak orang akan tinggal di lokasi yang terisolasi, lingkungan yang keras, dan pekerjaan itu sendiri kurang menantang daripada pembangunan dan persiapan proyek FAST.

Baca: Punya Teleskop Terbesar di Dunia, Cina akan Memburu Alien

Setelah teleskop mulai beroperasi, peneliti penduduk akan diminta untuk bekerja tiga shift untuk mengawasi selama 24 jam.

Science and Technology Daily melaporkan bahwa untuk menghindari mengganggu operasi normal teleskop radio, peneliti juga tidak diizinkan membawa ponsel atau kamera digital mereka. Selain itu Wi-fi juga dilarang.

Zhang menjelaskan bahwa peneliti dapat berkomunikasi melalui sambungan telepon rumah dan menggunakan komputer desktop di lokasi.

Baca: Cina Siap Luncurkan Stasiun Luar Angkasa pada 2022

Proyek FAST dijadwalkan untuk menjalani penilaian nasional terhadap enam kriteria, termasuk kinerja teknologi, fasilitas, dan kondisi kerja sebelum teleskop raksasa ini secara resmi dibuka untuk umum, dan datanya akan dibagikan oleh para ilmuwan di seluruh Cina.

Berita terkait

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

7 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

16 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

19 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

20 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

21 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya