Antisipasi Penculikan, KJRI Malaysia Imbau WNI di Laut

Kamis, 1 November 2018 19:15 WIB

Dua kapal cepat milik pasukan khusus Filipina melaju kencang, untuk mencari sejumlah wisatawan yang diculik oleh kelompok bersenjata. Sejumlah turis tersebut telah menjadi target penculikan para kelompok bersenjata. Davao del Norte, Filipina, 24 September 2015. Jeoffrey Maitem / Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Guna menghindari penculikan, Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Malaysia, mengeluarkan peringatan waspada bagi WNI yang bekerja di Sabah terutama saat melaksanakan kegiatan di laut.

Dilansir dari The Star, 1 November 2018, Kepala Kantor KJRI di Tawau Sulistijo Djati Ismojo mengatakan semua orang Indonesia, terutama yang bekerja di sektor perikanan harus mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari penculikan.

Baca: Milisi Abu Sayyaf Bebaskan 3 WNI yang Diculik Januari 2018

Peringatan ini datang menyusul beredarnya artikel daring oleh awak laut peringatan 'Marine Link' dan penduduk pesisir yang menyebut ada upaya penculikan.

Artikel berjudul "Piracy Warning Off Philippines" juga menyatakan bahwa Focal Point Filipina (Penjaga Pantai Filipina) telah memperingatkan sekitar 10 anggota Kelompok Abu Sayyaf (ASG) yang dipersenjatai dengan pistol, senapan dan pelontar granat, berencana untuk melakukan penculikan di daerah yang dirahasiakan di Sabah, yang menargetkan pengusaha atau awak kapal asing yang melewati perairannya.

Advertising
Advertising

Kelompok Abu Sayyaf [Tony Blair Institute for Global Change]

Artikel itu mendesak para perusahaan pemilik kapal dan anggota awak untuk ekstra waspada saat transit perairan Sabah Timur dan laut Sulu-Sulawesi.

Sulistijo juga mendesak semua orang Indonesia untuk mematuhi peringatan, aturan dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Malaysia, termasuk para penegak maritim Malaysia.

Baca: Bukan Abu Sayyaf, Lalu Siapa Penculik 3 Nelayan WNI di Filipina?

"Pastikan semua kapal dilengkapi dengan fitur dan sistem keamanan seperti yang dipersyaratkan oleh pemerintah Malaysia," katanya.

Dia juga mengingatkan mereka untuk tetap berhubungan dengan pangkalan Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom) dan segera melaporkan orang atau kegiatan yang mencurigakan.

Baca: Dari Separatis Menjadi Teroris, 4 Fakta Kelompok Abu Sayyaf

Dua nelayan Indonesia, yang diculik oleh orang-orang bersenjata Filipina di perairan Pulau Bodgaya pada 11 September, masih berada di tangan penculik.

Dua WNI korban penculikan bernama Samsul Saguni, 40 tahun, dan Usman Yunus, 35 tahun, diyakini telah dibawa melintasi perbatasan ke Filipina selatan oleh perompak untuk tebusan yang bekerja dengan kelompok Abu Sayyaf di Jolo, Filipina.

Berita terkait

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

15 jam lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

2 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

4 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

5 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

5 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

5 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

6 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya