Hadang Imigran, Pentagon Kirim 5.000 Tentara ke Perbatasan AS
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 31 Oktober 2018 15:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirim 5.200 tentara dan peralatan militer ke perbatasan selatan untuk menghalau arus imigran yang masuk ke AS.
Tentara, yang akan berada di perbatasan pada akhir pekan, sedang dikerahkan untuk menghentikan para migran Amerika Tengah yang menuju AS, menurut Pentagon dan pejabat Keamanan Dalam Negeri yang berbicara Senin, dikutip dari CNN, 31 Oktober 2018.
Baca: Takut Green Card Disalahgunakan Imigran, Amerika Buat Aturan Baru
Para imigran, yang berjarak sekitar 1.448 dari perbatasan, selama berminggu-minggu tiba di perbatasan yang mayoritas mereka bermaksud mencari suaka.
"Konsep operasi kami adalah mengerahkan aset militer kami dengan prioritas untuk menjaga Texas selatan, dan Arizona serta California," ujar Jenderal Terrence John O'Shaughnessy.
Baca: Dipisahkan dari Orang Tua, Ribuan Anak-anak Imigran di AS Hilang
Terrence menambahkan bahwa tentara yang dikerahkan akan membawa senjata mereka di perbatasan.
"Kami akan memperkuat titik prioritas masuk, sehingga meningkatkan kemampuan petugas Bea dan Perlindungan Perbatasan untuk mengawasi dan mengamankan perbatasan," tambah Terrence.
Pentogan mengatakan, seperti dikutip dari Russia Today, saat ini 1.000 personel telah tiba di garis depan perbatasan. Jenderal Terrence, yang menjadi komandan pasukan AS di Utara, mengatakan total personel yang akan dikirim sekitar 5.239 lebih.
Operasi ini disebut Operasi Faithful Patriot yang diluncurkan pada Senin 29 Oktober, dengan mengerahkan personel militer AS untuk membantu 2.000 Garda Nasional AS yang sebelumnya sudah menjaga perbatasan.
Baca: Protes Kebijakan Imigran Trump, Wanita AS Panjat Patung Liberty
Dengan dinding perbatasan yang membentang 3.218 kilometer yang dipasang kawat berduri, semua personel bersenjata siap menjaga di perimeter dinding. Helikopter, pesawat dan drone juga menemani tentara yang dikerahkan memantau perbatasan Amerika Serikat dari gelombang imigran.