Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Takut Green Card Disalahgunakan Imigran, Amerika Buat Aturan Baru

Reporter

image-gnews
Pembuat bendera asal Pakistan. dawn.com
Pembuat bendera asal Pakistan. dawn.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan menolak imigran yang memanfaatkan Green Card atau kartu penduduk tetap, demi mendapatkan bantuan makanan dan uang santunan. Aturan baru ini akan berdampak negatif pada ratusan ribu imigran yang tinggal di Negeri Abang Sam. 

Dikutip dari ndtv.com pada Minggu, 23 September 2018, proposal aturan baru ini telah ditanda-tangani oleh Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat, Kirstjen Nielsen, pada 21 September 2018. Aturan ini telah pula diunggah di situs resmi Kementerian Dalam Negeri atau DHS. Pusat industri teknologi di Silicon Valley serta politikus Amerika Serikat, menentang aturan ini. 

“Imigran asing yang mencari keuntungan lewat status atau visa atau mereka yang mengajukan Green Card, harus menunjukkan bukti bahwa mereka tidak akan memanfaatkan biaya publik, kecuali diputuskan oleh kongres. Biaya publik artinya menerima manfaat dari pemerintah,” demikian bunyi aturan baru itu.

Baca: Green Card, Perjuangan Dapatkan Status di Amerika 

Green Card. (nygreencard)

Langkah ini diambil beberapa hari pasca-terjadinya kerusuhan yang dilakukan kalangan imigran. Kerusuhan pecah setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan kepada sebuah pengadilan federal terkait keinginannya untuk mencabut izin kerja para pengguna visa tipe H-4. Visa jenis ini banyak digunakan oleh masyarakat India-Amerika.       

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Izin kerja para pengguna visa tipe H-4 diperkirakan akan dicabut dalam tiga bulan ke depan. Langkah ini dipastikan akan menjadi pukulan telak bagi kalangan imigran perempuan India karena mereka sangat diuntungkan pada era mantan Presiden Barack Obama.   

Baca: Dino: Proses Cabut Kewarganegaraan di AS Panjang dan Lama 

“Di bawah undang-undang federal yang lama, mereka yang ingin menjadi imigran di Amerika Serikat harus memperlihatkan kemampuan finansial mereka. Kementerian menangani tanggung jawab finansial ini secara serius dan terbuka pada pendapat publik atas aturan baru ini,” kata Nielsen.         

Pemberlakuan aturan baru soal Green Card ini, berarti menerapkan sebuah undang-undang yang diloloskan oleh Kongres Amerika Serikat yang ingin mempromosikan imigran mandiri secara finansial dan melindungi sumber daya alam Amerika Serikat dengan cara memastikan para imigran itu tidak menjadi beban bagi para pembayar pajak Amerika Serikat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Film Past Lives Masuk Nominasi Oscar: Bertutur Sisi Lain Imigran di Kanada

53 hari lalu

Film Past Lives dibintangi Teo Yoo dan Greta Lee. Foto: Instagram/@a24
Film Past Lives Masuk Nominasi Oscar: Bertutur Sisi Lain Imigran di Kanada

Film ini mengisahkan dua sahabat kecil asal Korea, Nora dan Hae Sung, dua imigran yang bertemu kembali di New York setelah berpisah beberapa dekade.


Biden Desak Kongres AS Loloskan Anggaran untuk Militer Israel Sebesar US$14,1 miliar

5 Februari 2024

Presiden AS Joe Biden menghadiri penyerahan jenazah Sersan Cadangan Angkatan Darat William Rivers, Kennedy Sanders dan Breonna Moffett, tiga anggota dinas AS yang terbunuh di Yordania dalam serangan pesawat tak berawak yang dilakukan oleh militan yang didukung Iran, di Pangkalan Angkatan Udara Dover di Dover, Delaware, AS, 2 Februari 2024. REUTERS/Michael A. McCoy
Biden Desak Kongres AS Loloskan Anggaran untuk Militer Israel Sebesar US$14,1 miliar

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Kongres AS untuk "segera meloloskan" bantuan militer senilai US$14,1 miliar kepada Israel.


Polisi Kembali Menetapkan Dua Tersangka Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh

28 Desember 2023

Mahasiswa bersama polisi membantu menaikan sejumlah imigran etnis Rohingya ke truk saat berlangsung pemindahan paksa di penampungan sementara gedung  Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Aceh, Rabu, 27 Desember 2023. Sebanyak 137 pengungsi imigran etnis Rohingya yang ditempatkan di penampungan sementara gedung BMA itu dipindahkan paksa mahasiswa setelah menggelar aksi damai ke kantor Kemenkumham Provinsi Aceh. ANTARA/Ampelsa
Polisi Kembali Menetapkan Dua Tersangka Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh

Aparat Kepolisian Resor Kota Banda Aceh kembali menetapkan dua tersangka kasus penyelundupan pengungsi Rohingya ke pesisir Aceh Besar.


Polda Aceh Temukan 15 Unit Ponsel dalam Barang Bawaan Pengungsi Rohingya di Banda Aceh, Ini Dugaannya

21 Desember 2023

Polisi sedang menggeledah barang bawaan pengungsi Rohingya di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Kota Banda Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Foto: Siehumas Polresta Banda Aceh.
Polda Aceh Temukan 15 Unit Ponsel dalam Barang Bawaan Pengungsi Rohingya di Banda Aceh, Ini Dugaannya

Personel Polresta Banda Aceh Polda Aceh temukan 15 unit telepon selular (ponsel) saat menggeledah ulang barang bawaan pengungsi Rohingya di Banda Aceh


Polda Aceh Ungkap WNI Terlibat Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya, Segini Bayarannya Per Orang

16 Desember 2023

Pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh dijaga ketat aparat kepolisian saat dikumpulkan di Simpang PKA, Kota Banda Aceh, Senin, 11 Desember 2023. Foto: PID Bidhumas Polda Aceh.
Polda Aceh Ungkap WNI Terlibat Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya, Segini Bayarannya Per Orang

Polda Aceh ungkap keterlibatan WBNI selundupkan pengungsi Rohingya. Mereka dipungut biaya sebesar 20.000-100.000 taka atau Rp 3-15 juta per orangnya.


Enam Remaja Prancis Dihukum karena Dianggap Terlibat Pemenggalan Guru

9 Desember 2023

Karangan bunga bertumpukan dalam acara tribut bagi Samuel Paty di Place de la Republique, di Lille, Prancis, Ahad, 18 Oktober 2020. Seorang wali murid bahkan mengunggah video berisi keresahannya terhadap perilaku Samuel Paty yang telah melecehkan Nabi Muhammad, hingga video tersebut tersebar di antara komunitas muslim di Paris. REUTERS/Pascal Rossignol
Enam Remaja Prancis Dihukum karena Dianggap Terlibat Pemenggalan Guru

Pengadilan Prancis menghukum enam remaja karena dinilai terlibat dalam pemenggalan kepala guru sejarah Samuel Paty pada 2020.


Polisi Irlandia Melakukan 34 Penangkapan setelah Kerusuhan Dublin

24 November 2023

Pekerja mengeluarkan sisa-sisa kendaraan yang terbakar, menyusul kerusuhan pasca penikaman di sekolah yang menyebabkan beberapa anak-anak dan orang dewasa terluka, di Dublin, Irlandia 24 November 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Polisi Irlandia Melakukan 34 Penangkapan setelah Kerusuhan Dublin

Polisi Irlandia pada Jumat 24 November 2023 mengatakan telah melakukan 34 penangkapan karena kerusuhan anti-imigran di Dublin semalam.


Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

23 November 2023

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV Geert Wilders memberikan suara dalam pemilihan parlemen Belanda di Den Haag. Yves Herman/Reuters
Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

Kemenangan partai anti-Islam akan mengguncang politik Belanda setelah rekor masa jabatan Perdana Menteri Mark Rutte selama 13 tahun.


Komnas HAM Soroti Penyalahgunaan Media Sosial dalam Kasus TPPO

8 November 2023

Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
Komnas HAM Soroti Penyalahgunaan Media Sosial dalam Kasus TPPO

Menurut Komnas HAM, pola scamming memiliki tahapan untuk menjebak para pekerja imigran, salah satunya menggunakan media sosial.


Tenggat Waktu Berakhir, Warga Afghanistan Tak Berdokumen Tinggalkan Pakistan

1 November 2023

Warga Afghanistan menunggu dengan barang-barang mereka untuk menyeberang ke Afghanistan, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada imigran tidak berdokumen untuk pergi, di Gerbang Persahabatan Penyeberangan Perbatasan Chaman di sepanjang Perbatasan Pakistan-Afghanistan di Provinsi Balochistan, di Chaman, Pakistan 31 Oktober 2023.  REUTERS/Abdul Khaliq Achakz
Tenggat Waktu Berakhir, Warga Afghanistan Tak Berdokumen Tinggalkan Pakistan

Warga Afghanistan merupakan sebagian besar dari 140.000 imigran tidak berdokumen yang meninggalkan Pakistan.