WHO: Polusi Udara Membunuh 7 Juta Orang per Tahun

Senin, 29 Oktober 2018 06:00 WIB

Sejumlah pengendara melintasi jalanan yang diselimuti asap akibat polusi udara di New Delhi, India, 8 November 2017. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan New Delhi sebagai kota paling berpolusi di dunia. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara dilaporkan mengakibatkan gangguan pernapasan yang membunuh tujuh juta orang per tahun dan berdampak pada miliaran penduduk lain.

Dilansir dari Dailymail.co.uk, 28 Oktober 2018, WHO mengatakan 90 persen lebih penduduk dunia menderita gangguan akibat polusi udara beracun yang memiliki efek drastis pada kesehatan, terutama pada anak-anak.

Baca: Siasati Polusi Udara, Gym di Beijing Tawarkan Semprotan Oksigen

Bahaya udara beracun terhadap penduduk dunia dianggap sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat kata direktur WHO.

Warga mengenakan masker saat bersepeda di sekitar Shengfang yang diselimuti polusi udara di provinsi Hebei, Cina, 19 Desember 2016. Pemerintah setempat juga mengontrol jumlah kendaraan bermotor di jalan untuk mengurangi polusi udara. REUTERS/Damir Sagolj

Advertising
Advertising

Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakanm "Dunia telah mengubah sudut pandang terhadap tembakau. Sekarang ini harus melakukan hal yang sama untuk "tembakau baru", yakni udara beracun yang menganggu pernapasan miliaran orang".

Baca: Polusi Makin Parah, Cina Akan Pasang Alat Pemantau Emisi

"Tidak seorang pun, kaya atau miskin, dapat terhindar dari polusi udara. Ini adalah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang diam," kata Tedros.

Anak-anak dan bayi, yang tubuhnya masih berkembang, adalah yang paling berisiko dari udara beracun. Sekarang ada 300 juta orang yang tinggal di tempat-tempat di mana asap beracun enam kali di atas garis batas pedoman internasional.

Sejumlah warga menggunakan masker saat melintasi jalanan yang ditutupi kabut karena polusi udara di Shengfang, provinsi Hebei, Cina, 19 Desember 2016. REUTERS/Damir Sagolj

Dr Maria Neira, direktur WHO untuk kesehatan masyarakat dan lingkungan, mengatakanm "Kami harus bertanya apa yang kami lakukan kepada anak-anak kami, dan jawaban yang saya takutkan itu sangat jelas: kami mencemarkan masa depan mereka, dan ini sangat mengkhawatirkan bagi kita semua".

Baca: Tekan Polusi Udara, Mobil Diesel Tua Segera Dilarang di Jerman

Sebagian besar daerah perkotaan di Inggris memiliki tingkat polusi udara ilegal dan menyebabkan lebih banyak kematian per tahun daripada tembakau.

Namun para peneliti berpikir bahaya yang diketahui pasti, disebabkan oleh polusi udara, yang bisa memicu gangguan kesehatan seperti serangan jantung dan penyakit paru-paru.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

21 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya