Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polusi Makin Parah, Cina Akan Pasang Alat Pemantau Emisi

image-gnews
Warga mengenakan masker saat bersepeda di sekitar Gerbang Tiananmen yang diselimuti polusi udara tebal, di Beijing, Cina, 20 Desember 2016. Akibat polusi udara tersebut, pemerintah setempat telah menetapkan peringatan
Warga mengenakan masker saat bersepeda di sekitar Gerbang Tiananmen yang diselimuti polusi udara tebal, di Beijing, Cina, 20 Desember 2016. Akibat polusi udara tersebut, pemerintah setempat telah menetapkan peringatan "siaga merah". REUTERS/Jason Lee
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Cina memerintahkan semua perusahaan yang menghasilkan polusi di negara tersebut harus memasang sistem pemantau emisi sebelum akhir tahun ini. Laporan yang diserahkan ke parlemen pada Senin, 9 Juli 2018, seperti dilaporkan Reuters, Senin, merupakan upaya pemerintah Cina meningkatkan pengawasan dan menindak perusahaan yang melanggar hukum.

Cina kini berada di tahun kelima untuk melawan polusi. Presiden Xi Jinping pada Mei lalu mengatakan negara akan memperbaiki pencemaran udara yang terjadi selama empat dasawarsa pertumbuhan ekonomi.

Baca: Curi Teknologi, Sinovel Cina Didenda Hakim Amerika Rp 845 Miliar

Menurut laporan Kongres Rakyat Nasional (NPC), yang diterbitkan kantor berita negara Xinhua, pemerintah pusat Cina telah menghabiskan US$ 7,98 miliar atau Rp 113 triliun untuk meningkatkan kualitas udara selama periode 2012-2017.

Namun beberapa daerah masih jauh ketinggalan dalam hal memantau dan mengendalikan pencemaran. Karena itu, Cina akan menciptakan sistem pemantauan nasional yang komprehensif pada akhir dekade ini serta memperluas cakupan ke kota-kota yang rawan asap di negara itu, seperti di wilayah tengah dan barat.

Meskipun Cina telah mencoba menciptakan sistem pengawasan nasional yang akan memungkinkan para regulator mengidentifikasi pelanggaran secara real time, pemantauan standar dan tingkat kepatuhan sejauh ini tidak merata.

Baca: Amerika dan Cina Perang Dagang, Rusia Ikut Naikkan Tarif Impor

Selama program inspeksi nasional yang rampung tahun lalu, pemerintah pusat menemukan ribuan pelanggaran di 31 provinsi dan masih banyak masalah yang belum diperbaiki dengan benar.

Laporan ke parlemen juga memerintahkan agar semua rumah di daerah Beijing, Tianjin, Hebei, dan Shanxi untuk beralih dari batu bara ke gas alam pada 2020 sebagai bagian dari upaya menurunkan polusi asap.

Cina telah mengalihkan bahan bakar 4,7 juta rumah tangga dan 62 ribu perusahaan dari batu bara menjadi gas selama periode 2012-2017. Namun percepatan program tahun lalu menyebabkan kelangkaan bahan bakar yang parah di wilayah utara selama musim dingin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cina juga memasang teknologi emisi ultra rendah pada 700 gigawatt kapasitas listrik berbahan bakar batu bara dalam lima tahun terakhir, setara dengan 71 persen dari total kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara. Selain itu, Cina melarang 20 juta kendaraan di bawah standar beroperasi di jalan.

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer

Selain itu, seperti dilansir dari South China Morning Post, Cina akan meningkatkan kapasitas pengiriman kereta api pada 2020 dan meningkatkan volume barang yang dikirim dengan kereta 30 persen untuk mengganti penggunaan truk barang.

Ding Yan, Wakil Direktur Pusat Pengendalian Emisi Kendaraan di Kementerian Ekologi dan Lingkungan, mengatakan truk menghasilkan polusi udara 13 kali lebih banyak per unit kargo dibanding kereta api.

"Kendaraan bermotor telah menjadi sumber utama polusi di banyak kota besar dan menengah," ujarnya

Jumlah total kendaraan di Cina mencapai 310 juta tahun lalu, dengan kepemilikan mobil masih meningkat sekitar 20 juta per tahun. Mobil bertanggung jawab atas sekitar 45 persen dari polusi di Beijing.

Baca: Cina Rilis Video Uji Coba Senjata Laser ala Star Wars

Untuk meningkatkan pengiriman kereta api hingga 30 persen pada akhir dekade ini, pemerintah akan mengenakan biaya yang lebih tinggi dan memperkenalkan prosedur pemantauan yang lebih ketat untuk mencoba mencegah pengiriman melalui kendaraan bermotor.

Pemerintah juga akan menindak lembaga-lembaga pemeriksa emisi yang curang dan menaikkan standar bahan bakar, terutama untuk solar. Standar bahan bakar nasional VI, setara dengan Euro VI yang diperkenalkan di Eropa pada 2014, akan diluncurkan di Cina pada awal tahun depan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mycoplasma Pneumoniae Beda dengan Covid-19, Erlina Burhan: Ada Sejak 1930

1 jam lalu

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan (Instagram/@erlinaburhan)
Mycoplasma Pneumoniae Beda dengan Covid-19, Erlina Burhan: Ada Sejak 1930

Mycoplasma Pneumoniae mulai diperbincangkan masyarakat setelah ditemukan peningkatan yang signifikan di Cina.


Kemenkes Sebut Mycoplasma Pneumoniae Sudah 6 Kasus Ditemukan di Indonesia

1 jam lalu

Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu (kedua kiri) dan Ketua Umum KILLCOVID19 Adharta Ongkosaputra (kanan) menyaksikan pra-lansia disuntik vaksin COVID-19 AstraZeneca di Rumah Sakit Ukrida, Jakarta, Selasa 1 Juni 2021. Memperingati Hari Lahir Pancasila Komunitas Indonesia Lawan Libas COVID-19 (KILLCOVID19) bekerja sama dengan Kemenkes, RS Ukrida dan RS Pertamina Bina Medika melaksanakan vaksinasi COVID-19 kepada 5000 warga pra-lansia, difabel, tuna wisma dan tokoh agama. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Kemenkes Sebut Mycoplasma Pneumoniae Sudah 6 Kasus Ditemukan di Indonesia

Kementerian Kesehatan mengungkap kasus mycoplasma pneumoniae telah ditemukan di Indonesia sebanyak 6 kasus. Keenamnya berada di Jakarta


Erick Thohir Apresiasi Investor Cina karena Jadi Industri Pionir, Bawa Perubahan untuk Hilirisasi Industri dan..

7 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir ketika memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian BUMN, Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Erick Thohir Apresiasi Investor Cina karena Jadi Industri Pionir, Bawa Perubahan untuk Hilirisasi Industri dan..

(Menko Marves) Ad Interim sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi penanam modal Cina yang berinvestasi di Indonesia.


Disebut AS Ancaman Terbesar, Cina Minta Tak Dianggap Musuh

13 jam lalu

Disebut AS Ancaman Terbesar, Cina Minta Tak Dianggap Musuh

Cina bereaksi keras terhadap pernyataan Menteri Perdagangan AS yang menyebut negara ini sebagai ancaman terbesar.


Pariwisata Belum Pulih, Cina Bebaskan Visa untuk Warga dari Enam Negara Ini

20 jam lalu

Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok, 5 Mei 2018. Istana bersejarah ini menjadi tujuan wisata baik wisatawan domestik atau pun mancanegara. ANTARA/Zabur Karuru
Pariwisata Belum Pulih, Cina Bebaskan Visa untuk Warga dari Enam Negara Ini

Masa uji coba bebas visa Cina untuk enam negara ini berlaku mulai 1 Desember 2023 hingga 30 November 2024.


Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

1 hari lalu

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters
Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

Papua Nugini akan merekrut petugas kepolisian Australia untuk posisi-posisi penting dalam kepolisian nasionalnya


Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

1 hari lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya kembali mendarat  di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

Profil dan perjuangan Etnis Rohingya dan Uighur yang tersia-sia di tanah airnya. Mengapa mereka dipinggirkan?


BRIN Gelar G. A Siwabessy Memorial Lecture, Hadirkan Dua Ahli Radiologi dari Cina

1 hari lalu

Gerrit Augustinus Siwabessy. Korps Cacad Veteran Republik Indonesia/Wikipedia
BRIN Gelar G. A Siwabessy Memorial Lecture, Hadirkan Dua Ahli Radiologi dari Cina

BRIN akan menyelenggarakan Gerrit Augustinus Siwabessy Memorial Lecture Tahun 2023 bentuk apresiasi atas jasa-jasa Gerrit Augustinus Siwabessy terhadap perkembangan kenukliran.


Anggota Senat Minta Amerika Serikat Terbitkan Larangan Melancong ke Cina

4 hari lalu

Senator AS Marco Rubio mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat. REUTERS/Joe Skipper
Anggota Senat Minta Amerika Serikat Terbitkan Larangan Melancong ke Cina

Waswas dengan dugaan wabah penyakit pernafasan di Cina, lima anggota Senat meminta Washington menerbitkan larangan melancong Cina.


Studi: Polusi Lalu Lintas di Jam Sibuk Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

4 hari lalu

Ilustrasi kemacetan lalu lintas di Ciputat, Tangerang Selatan, arah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Studi: Polusi Lalu Lintas di Jam Sibuk Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Sebuah studi terbaru dari University of Washington mengungkapkan bahwa polusi udara atau asap kendaraan saat lalu lintas padat dapat meningkatkan tekanan darah seseorang naik.