Bunuh Jamal Khashoggi Hingga Culik PM Lebanon, Siapa Al-Qahtani?

Rabu, 24 Oktober 2018 11:43 WIB

Saud al-Qahtani, pembantu utama Pangeran Mohammed bin Salman. [Arabnews]

TEMPO.CO, Jakarta - Saud al-Qahtani, seorang pembantu utama Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, adalah salah satu dari lima pejabat tinggi Saudi yang diduga terlibat atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Al-Qahtani diduga mengarahkan pembunuhan Jamal Khashoggi. Menurut sumber yang memiliki hubungan dengan intelijen Arab Saudi, Al-Qahtani berkomunikasi dengan Khahsoggi di ruang konsulat Saudi di Istanbul melalui Skype, seperti dilaporkan Reuters, 24 Oktober 2018.

Baca: Ajudan MBS Diduga Arahkan Pembunuhan Jamal Khashoggi Lewat Skype

Dia mulai menghina Khashoggi melalui telepon. Menurut sumber-sumber Arab dan Turki, Khashoggi membalas penghinaan Qahtani.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), diperiksa petugas saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jamal Khashoggi dikenal sebagai kolumnis surat kabar dan komentator yang kritis terhadap rezim Arab Saudi saat ini, Mohammed bin Salman. Courtesy TRT World/Handout via Reuters

Advertising
Advertising

Sumber intelijen Turki menyampaikan bahwa Qahtani mengatakan kepada anak buahnya untuk membuang Khashoggi.

"Bawakan saya kepala anjing itu", sumber intelijen Turki menirukan instruksi Qahtani.

Tidak jelas apakah Qahtani mengawasi seluruh proses pembunuhan Khashoggi, yang sumber Arab tingkat tinggi sebut sebagai "operasi ceroboh dan gagal".

Sumber Arab dan sumber intelijen Turki mengatakan audio dari panggilan Skype sekarang disimpan Presiden Turki Tayyip Erdogan dan menolak memberikannya ke AS.

1. Siapa Al-Qahtani?
<!--more-->

Lama Twitter Saud al-Qahtani, pembantu utama Pangeran Mohammed bin Salman.[Twitter Saud al-Qahtani/@saudq1978]

Saud Al-Qahtani, yang berusia 40 tahun, telah mendapatkan reputasi di Arab Saudi sebagai penegak kebijakan sang pangeran. Di blog dan di media sosial, beberapa jurnalis dan aktivis Saudi yang liberal menjulukinya "Steve Bannon dari Saudi" karena manipulasi agresifnya terhadap media berita dan di belakang layar pembuatan strategi.

Qahtani menulis sajak pujian di Twitter kepada keluarga kerajaan dengan nama pena "Dari", yang berarti predator dalam bahasa Arab. Beberapa lawannya di media sosial memanggilnya Dalim, tokoh dalam cerita rakyat Arab yang bangkit dari pelayan rendah ke tingkat yang jauh lebih tinggi.

Baca: Jamal Khashoggi Tewas, Deputi Kepala Intelijen Diberhentikan

Menurut biografinya di akun Twitter-nya, Qahtani belajar hukum dan menjadi kapten di angkatan udara Saudi. Setelah meluncurkan blog, ia menarik perhatian Khaled al-Tuwaijri, mantan kepala istana, yang merekrutnya pada awal 2000 untuk menjalankan tentara media elektronik yang bertugas melindungi citra Arab Saudi, menurut sumber yang memiliki hubungan dengan istana kerajaan. Tuwaijri sedang dalam tahanan rumah dan tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Karir Qahtani naik setelah dekat dengan Pangeran Mohammed bin Salman.

Bertugas melawan dugaan pengaruh Qatar di media sosial, Qahtani menggunakan Twitter untuk menyerang kritik terhadap kerajaan, terutama terhadap Pangeran Mohammed bin Salman. Dia juga mengelola grup WhatsApp dengan editor surat kabar lokal dan jurnalis terkemuka, mendikte arah pandangan kerajaan.

Ketika Riyadh memimpin boikot ekonomi terhadap Qatar pada Juni 2017, Qahtani meningkatkan serangannya ke Qatar. Melalui media online, ia mendesak Saudi untuk men-tweet nama-nama orang yang menunjukkan simpati kepada Qatar di bawah tagar bahasa Arab "The Black List".

Pejabat tinggi Arab dan sumber-sumber Arab Saudi yang memiliki hubungan dengan istana mengatakan Qahtani adalah "polisi jahat" MBS pada akhir tahun lalu ketika 200 orang, termasuk pangeran, menteri dan pengusaha Saudi, ditahan dan ditahan di rumah tahanan di Ritz Carlton karena operasi anti-korupsi. Qahtani sendiri mengawasi beberapa interogasi, kata pejabat Arab itu.

2. Menculik Perdana Menteri Lebanon
<!--more-->

Beberapa sumber diplomatik Arab Saudi mengatakan, Qahtani melakukan penculikan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri tahun lalu.

Saat itu Arab Saudi sangat marah pada ketidakmampuan Hariri, seorang Muslim Sunni dan seorang sekutu Saudi, untuk menghadapi saingan regional mereka Iran dan Hizbullah, gerakan paramiliter Syiah di Lebanon. Hariri termasuk dalam pemerintahan koalisi multi-partai yang sama dengan Hizbullah.

Saudi cemas karena Hariri gagal menyampaikan pesan kepada penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, untuk berhenti mengganggu Lebanon dan Yaman.

Saad al-Hariri. REUTERS

Hariri mengklaim bahwa ia telah menyampaikan pesan Saudi, tetapi seorang informan, yang ditugaskan Qahtani di lingkaran Hariri, memberi bocoran bahwa ia belum melakukannya.

Arab Saudi mengundang Hariri ke Riyadh untuk bertemu dengan MBS. Setelah kedatangannya pada 3 November 2017, tidak ada keturunan pangeran atau pejabat Saudi, seperti biasanya akan menyambut seorang perdana menteri dalam kunjungan resmi. Hariri kemudian menerima panggilan bahwa pertemuan dengan putra mahkota akan terjadi pada hari berikutnya di kompleks kerajaan.

Baca: Hariri: Saya Bebas di Arab Saudi dan Segera Balik ke Lebanon

Ketika Hariri tiba, ia diantar ke sebuah ruangan di mana Qahtani menunggunya dengan tim keamanan, menurut tiga sumber Arab yang mengetahui insiden itu.

Tim keamanan menahan Hariri, sementara Qahtani mengancam kemudian memaksanya untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh saluran TV milik Saudi.

"Dia (Qahtani) memberitahunya Anda tidak punya pilihan selain mengundurkan diri dan membaca pernyataan ini," kata salah satu sumber."Qahtani mengawasi interogasi dan mengancam Hariri."

Sumber lain mengatakan, karena intervensi Presiden Prancis Emmanuel Macron, Hariri dibebaskan setelah muncul kecaman internasional.

Pejabat Lebanon menegaskan kepada Reuters bahwa intervensi cepat Macron memastikan kembalinya Hariri.

Para pejabat Saudi tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar tentang kronologi kejadian atau keterlibatan Qahtani. Pejabat Prancis menolak berkomentar ketika ditanya tentang peran Qahtani.

3. Bujuk Jamal Khashoggi Pulang ke Arab Saudi
<!--more-->

Tiga teman Jamal Khashoggi mengatakan beberapa bulan setelah Jamal Khashoggi pindah ke Washington setahun yang lalu, bahwa dia menerima banyak panggilan telepon dari tangan kanan MBS yang mendesaknya untuk kembali ke Arab Saudi.

Namun Khashoggi menolak, karena takut akan pembalasan atas tulisan di Washington Post dan pandangan-pandangannya yang terlalu mengkritik kerajaan.

Qahtani mencoba untuk meyakinkan Khashoggi bahwa dia masih diterima hangat dan menawarkan pekerjaan sebagai konsultan di istana.

Jamal Khashoggi, 59 tahun, wartawan asal Arab Saudi, hilang di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sumber : AP/trtworld.com

Baca: Pangeran Saudi Pernah Bujuk Jamal Khashoggi Pulang ke Arab Saudi

Jamal Khashoggi mengatakan awalnya Qahtani lembut dan sopan selama percakapan itu, namun Khashoggi tetap waspada dirinya akan berakhir di penjara jika pulang.

"Jamal memberitahuku setelah itu, 'dia pikir aku akan kembali sehingga dia bisa melempar aku ke penjara?" kata teman Khashoggi.

Pejabat senior Saudi menegaskan bahwa Qahtani telah berbicara dengan Khashoggi agar pulang ke Arab Saudi. Tim yang terdiri dari 15 orang ke konsulat Arab Saudi di Istanbul tampaknya merupakan cara lain untuk membawa Jamal Khashoggi kembali ke Arab Saudi.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

3 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

4 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

4 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

5 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

5 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya