400 Kali Telepon Layanan Darurat, Lansia di Inggris Dituntut

Reporter

Tempo.co

Selasa, 23 Oktober 2018 09:00 WIB

Seorang lansia bernama Lena Taylor, 99 tahun, menghadiri sebuah persidangan sebagai terdakwa. Taylor dituntut karena telah menyalahgunakan sambungan gawat darurat di Inggris. Telepon yang dilakukan Taylor hingga ratusan kali, dinilai telah sangat mengganggu. Sumber: dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang lansia bernama Lena Taylor, 90 tahun, datang ke sebuah persidangan sebagai terdakwa. Taylor dituntut karena telah menyalahgunakan layanan telepon gawat darurat di Inggris. Telepon yang dilakukan Taylor sudah ratusan kali dan dinilai telah sangat mengganggu.

Gugatan ini adalah yang kedua kalinya dihadapi Taylor. Tuntutan hukum yang pertama dijalaninya pada Juli 2018 karena telah membuat panggilan telepon yang mengganggu ke layanan gawat darurat Inggris. Dia dikenai hukuman bersyarat selama dua tahun.

Namun pada Selasa, 22 Oktober 2018, dia kembali ke persidangan untuk kasus yang sama. Situs dailymail.co.uk mewartakan Taylor telah membuat lebih dari 400 panggilan telepon ke layanan ambulan North East pada rentan waktu 14 Juli sampai 30 Agustus 2018. Salah satu panggilan telepon yang dilakukannya adalah meminta diantar ke pusat permainan bingo.

Baca: Rutinitas Sehat bagi Lansia agar Tidak Pikun

Jaksa Penuntut, Bethany Jendrzejewski, mengatakan Taylor total membuat 420 kali panggilan telepon ke 999, sebuah nomor telepon darurat di Inggris. Bukan hanya itu, Taylor juga menelepon ke nomor telepon 111 sebanyak 103 kali.

"Telepon dari Mrs. Taylor sangat agresif dan membuat para staf berulang kali merasa dilecehkan dan dihina. Pada level ini, terdakwa telah membuat para staf stres," kata Jendrzejewski.

Dalam sebuah panggilan telepon pada 22 Juli 2018 sekitar pukul 11.27 pagi, Taylor mengatakan sudah selesai makan dan meminta seseorang mengantarkannya ke bingo agar membuatnya tetap tenang. Dalam pembicaraan telepon itu, Taylor mengucapkan kata-kata kasar pada staf yang mengangkat teleponnya.

Advertising
Advertising

Jaksa penuntut mengatakan insiden gangguan telepon yang dibuat Taylor ini telah mempengaruhi kemampuan staf layanan gawat darurat Inggris dalam menghadapi penelepon yang lain. Dalam persidangan Selasa, 22 Oktober 2018, Taylor mengaku bersalah.

Baca: Pentingnya Perawatan Geriatri Pada Manula

Di masa senjanya, Taylor hidup sebatang kara dan kondisi fisiknya sangat ringkih. Sebelum dia resmi berulang tahun ke 90, Taylor tak pernah berbuat ulah. Pengacara Taylor, Mark Harrison, mengatakan kliennya membutuhkan sebuah paket perawatan dan menyarankan agar kliennya melakukan evaluasi kesehatan mental.

Kasus hukum yang dialami Taylor telah menarik banyak simpati masyarakat, khususnya karena Taylor telah lansia. Banyak yang sedih karena tindakan Taylor telah menempatkannya pada sebuah perilaku kriminal atau tahanan.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

10 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

14 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

4 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya