TEMPO.CO, Bangkok - Presiden Thai Airways, Sumeth Damrongchaitham, meminta maaf secara terbuka setelah sebuah pesawat dari maskapai ini mengalami penundaan penerbangan dari Zurich, Jerman, ke Bangkok, Thailand. Ini terjadi karena ada dua pilot yang sedang tidak bertugas memaksa mendapat kursi di kelas satu di pesawat itu.

Baca:

Ketika para penumpang di kelas satu tidak ada yang mau menyerahkan kursi yang telah mereka duduki, giliran pilot yang sedang bertugas berulah dengan menolak untuk menerbangkan pesawat hingga kedua temannya mendapat kursi di kelas satu.

“Saya meminta maaf dan merasa sedih untuk semua penumpang yang terkena dampak dari sikap tidak profesional yang menyebabkan penundaan penerbangan,” kata Sumeth Damrongchaitham seperti dilansir Bangkok Post dan dikutip oleh Daily Mail pada Senin, 22 Oktober 2018.

Baca:

Media Bangkok Post melansir peristiwa ini terjadi di penerbangan Thai Airways TG971 dari Zurich ke Bangkok pada 11 Oktober 2018.

Suvarnabhumi International Airport, Bangkok. timesofisrael.com

Penerbangan ini sempat tertunda dua jam sebelum akhirnya dua orang penumpang mau mengalah dan memberi kursi yang telah mereka bayar kepada dua orang pilot bermasalah tadi. Kedua penumpang itu pindah ke kelas bisnis.

Baca:

“Saya meminta maaf kepada penumpang yang terkena dampak langsung akibat perubahan kursi. Saya bertanggung jawab atas insiden ini,” Penerbangan itu awalnya dijadwalkan berangkat pada pukul setengah dua siang.

Kedua penumpang yang terpaksa pindah ke kelas bisnis mengadukan perilaku dua orang pilot bermasalah tadi ke Thai Airways saat pesawat mendarat di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. “Keduanya mengatakan para penumpang seperti tersandera oleh kru penerbangan,” begitu dilansir Daily Mail.