Vladimir Putin Tanggapi Kasus Jamal Khashoggi

Jumat, 19 Oktober 2018 15:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato dalam satu sesi forum internasional Russian Energy Week di Moskow, Rusia 3 Oktober 2018. [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak memiliki cukup informasi tentang hilangnya Jamal Khashoggi dan tidak dibenarkan jika mesti memutus hubungan dengan Arab Saudi karena kasus ini.

Dilaporkan dari Reuters, 19 Oktober 2018, Vladimir Putin mengatakan saat menghadiri forum di Sochi bahwa Rusia benar-benar tidak tahu apa yang telah terjadi dalam kasus ini, dan sangat disayangkan bahwa jurnalis tersebut hilang. Rusia tetap menunggu rincian investigasi hilangnya Jamal Khashoggi.

Baca: Pencarian Jejak Jamal Khashoggi Diperluas sampai ke Hutan

Turki mengatakan Jamal Khashoggi, kolumnis Washington Post yang mengkritik putra mahkota Mohammed bin Salman, diduga dibunuh oleh regu khusus yang dikirim langsung dari Arab Saudi ke Istanbul pada 2 Oktober dan tubuhnya dimutilasi. Kerajaan Saudi membantah tuduhan tersebut.

Jamal Khashoggi, 59 tahun, wartawan asal Arab Saudi, hilang di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sumber : AP/trtworld.com

Advertising
Advertising

Middle East Eye melaporkan, mengutip dari sumber yang mengetahui rincian penyelidikan, regu khusus yang terdiri dari 15 orang tiba di Turki pada hari yang sama ketika Khashoggi masuk ke konsulat Arab Saudi di Istanbul dan tidak pernah terlihat sejak itu. 15 orang tersebut dilaporkan keluar dari Turki pada hari yang sama.

Baca: Indonesia Angkat Bicara Kasus Lenyapnya Jamal Khashoggi

Middle East Eye memperoleh dokumen yang menyebut tujuh dari 15 anggota regu merupakan pengawal pribadi putra mahkota Mohammed bin Salman. Pada Selasa 16 Oktober, Donald Trump menelepon Mohammed bin Salman dan menyatakan tidak mengetahui apapun soal hilangnya Jamal Khashoggi. Kepada Trump, Mohammed bin Salman berjanji akan menyelidiki kasus ini secepat mungkin dan menyeluruh. Trump menegaskan agar tidak menekan Arab Saudi sebelum hasil penyelidikan keluar.

Rekaman CCTV menangkap Jamal Khashoggi masuk ke konsulat Arab Saudi. [qatarday.com]

Rusia juga mengharapkan kasus Jamal Khashoggi, yang hilang di konsulat Kerajaan di Istanbul, bisa diselesaikan sesuai dengan hukum, ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada program Bolshaya Igra di Channel One Rusia.

Baca: Donald Trump Curiga Wartawan Jamal Khashoggi Sudah Tewas

"Saya tidak berpikir kita harus ikut campur dan mengambil bagian dalam situasi dengan wartawan Saudi," kata Peskov, dikutip dari TASS.

Menurut Peskov, Rusia puas tentang kerjasama antara penyelidik Turki dan diplomat Arab Saudi, dan seperti pernyataan Vladimir Putin, ia berharap kasus Jamal Khashoggi bisa diselesaikan mengikuti prosedur hukum tanpa adanya prasangka.

Berita terkait

Catat, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jemaah Haji Saat Berada di Tanah Suci

13 jam lalu

Catat, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jemaah Haji Saat Berada di Tanah Suci

Jemaah haji diwajibkan mematuhi berbagai larangan dan peraturan yang ditetapkan demi menjaga kesucian ibadah dan ketertiban di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Demam Tinggi dan Nyeri Sendi, Akan Jalani Tes Medis

13 jam lalu

Raja Salman Demam Tinggi dan Nyeri Sendi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman dari Arab Saudi mengalami demam tinggi dan akan menjalani pemeriksaan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

17 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

1 hari lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

3 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

6 hari lalu

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

Jemaah calon haji yang mendapatkan layanan Makkah Route tak perlu mengantre untuk proses keimigrasian di bandara kedatangan.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

6 hari lalu

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

Arab Saudi mengimbau publik untuk tidak tertipu atau merespons iklan di media sosial tentang pelaksanaan ibadah haji

Baca Selengkapnya