Arab Saudi Mau Kambing Hitamkan Jenderal di Kasus Jamal Khashoggi

Rabu, 17 Oktober 2018 20:33 WIB

Jamal Khashoggi. Middle East Monitor/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sumber yang mengetahui informasi kasus Jamal Khashoggi mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi akan menimpakan kesalahan pembunuhan Khashoggi kepada jenderal bintang dua.

Dilansir dari The Daily Beast, 17 Oktober 2018, Kerajaan Arab Saudi dilaporkan sedang mempertimbangkan mengakui pembunuhan Jamal Khashoggi yang telah memicu kisruh geopolitik.

Baca: Arab Saudi Mau Akui Pembunuhan Jamal Khashoggi

Menurut dua sumber yang akrab dengan versi peristiwa yang beredar di lingkaran diplomatik di AS, Arab Saudi dilaporkan akan menempatkan kesalahan atas pembunuhan Khashoggi pada seorang jenderal bintang dua di lembaga intelijen Arab Saudi.

Kantor konsulat Arab Saudi di Istambul, Turki. Wartawan, Jamal Khashoggi, dilaporkan hilang setelah terakhir kali terlihat masuk ke kantor konsulat Arab Saudi di Istambul pada Selasa, 2 Oktober 2018. Sumber: Emrah Gurel / AP/nbcnews.com

Advertising
Advertising

Tiga mantan pejabat AS lainnya, yang tidak memiliki informasi langsung tentang kasus Khashoggi, mengatakan bahwa Arab Saudi mempersiapkan nama untuk dikambinghitamkan dan melepas Mohammed bin Salman dari tuduhan.

Baca: Tersangka Kasus Jamal Khashoggi Orang Dekat Mohammed bin Salman

Arab Saudi mempertimbangkan mengakui bahwa jenderal menerima persetujuan dari Putra Mahkota untuk menginterogasi Jamal Khashoggi yang dicurigai sebagai anggota Ikhwanul Muslimin, faksi politik Islam yang bangkit selama Arab Spring. Arab Saudi juga menuduh Jamal Khashoggi menerima dana dari Qatar.

Klarifikasi akan menyebut aksi sang jenderal melampaui perintah Mohammed bin Salman, yang awalnya menginginkan agar mengirim Khashoggi dari Turki kembali ke Arab Saudi. Namun sang jenderal malah membunuhnya. Kemudian jenderal berbohong kepada atasannya di Arab Saudi tentang apa yang terjadi.

Sebuah video yang diambil dari rekaman CCTV yang diperoleh dari kantor berita Turki DHA menunjukkan tim Arab Saudi yang dicurigai terlibat dalam hilangnya jurnalis Arab Jamal Khashoggi di Bandara Ataturk pada 2 Oktober (AFP melalui Middle East Eye)

Selanjutnya, ungkap tiga sumber yang mengetahui kasus tersebut kepada CNN, tim Arab Saudi yang menyebabkan kematian Khashoggi di Istanbul diatur oleh seorang perwira tinggi dengan di lembaga intelijen Saudi. Salah satu sumber menggambarkan, perwira tersebut dekat dengan lingkaran kekuasaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Baca: Ahli Forensik Arab Saudi Mutilasi Jurnalis Jamal Khashoggi

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang bertemu dengan keluarga kerajaan Saudi pada Selasa, 16 Oktober 2018, untuk membahas Jamal Khashoggi menolak mengomentari fakta kasus tersebut kepada pers.

"Saya tidak ingin berbicara tentang fakta apa pun. Mereka (Arab Saudi) juga tidak," kata Pompeo, dikutip dari Business Insider.

Pompeo hanya mengatakan Arab Saudi akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan meminta pihak-pihak yang bersalah atas kasus Jamal Khashoggi bertanggung jawab.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

2 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

3 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

4 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

4 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

5 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya