Buat Akun Medsos, Perdana Menteri Thailand Dihujat Netizen

Reporter

Tempo.co

Rabu, 17 Oktober 2018 14:00 WIB

PM Thailand Prayuth Chan-ocha, usai menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara referendum konstitusi di Bangkok, Thailand, 7 Agustus 2016. AP/Sakchai Lalit

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, secara resmi meluncurkan akun media sosial pribadi atau medsos pada Minggu, 14 Oktober 2018. Prayuth yang mantan Panglima Militer itu, membuat akun Facebook, Twitter dan Instagram.

Dikutip dari smh.com.au pada Rabu, 17 Oktober 2018, peluncuran tiga akun media sosial itu ditujukan supaya Prayuth bisa merangkul masyarakat Thailand lewat media sosial dan melayani dengan lebih baik. Prayuth telah lebih dari empat tahun berkuasa di Thailand melalui kudeta militer.

Melalui peluncuran akun resmi media sosial ini, Prayuth berharap bisa mendengar langsung dari masyarakat Thailand tentang masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari dan mencoba untuk menyelesaikannya. Tindakan Prayuth ini, bertolak belakang sikapnya selama ini yang tidak mentoleransi kritik publik, melarang kampanye media sosial oleh partai-partai politik dan hanya memberikan pidato satu arah. Prayuth kini lebih melembutkan sikapnya.

Namun sehari setelah diluncurkan, tanggapan negatif membanjiri halaman Facebook resmi Perdana Menteri Prayuth atau saat Prayuth menulis status yang meminta saran dari para pengikutnya tentang kebijakan pemerintahnya. Reaksi dengan cepat bermunculan dengan lebih dari 9 ribu komentar dalam waktu kurang dari 24 jam, dimana mayoritas komentar yang masuk bernada negatif.

"Anda adalah beban bagi negara ini. Anda adalah bobot mati negara. Jika Anda tidak mengundurkan diri, mari kita membuat pemilu bebas dan adil,” tulis Kraisorn Chuakram, seorang penguna media sosial.

Advertising
Advertising

Baca: Menjelang Pemilu, 4 Menteri di Thailand Bentuk Partai Baru

Banyak kritik yang menyebut tindakan Prayuth ini sebagai kampanye online sementara partai-partai di Thailand masih di bawah aturan tak boleh melakukan politik parsial, mempolitisir publik atau menggelar unjuk rasa. Pembatasan yang ketat terhadap partai-partai politik dan kampanye diberlakukan setelah pemerintahanYingluck Shinawatra, digulingkan militer dalam kudeta empat tahun lalu.

Baca: Pemimpin Kudeta Thailand Jadi Perdana Menteri

“Melarang orang lain melakukan kampanye melalui media sosial tetapi membuka akun Facebook untuk dirinya sendiri?,"kata Suvipan Jampa dalam kolom komentar yang kemudian ditanggapi oleh 1.300 user. Beberapa user bahkan ada yang langsung memberikan kecaman.

"Saya akan memilih Pheu Thai dalam pemilihan umum berikutnya," kata pengguna Facebook, Sichai Patthana.

Akun media sosial Prayuth diwarnai slogan bertulis ‘stabilitas, kemakmuran dan keberlanjutan". Ditampilkan pula survei dimana pengunjung dapat memilih kebijakan favorit mereka di bawah pemerintahan Prayuth.

"Tidak apa-apa bahwa orang-orang memiliki komentar negatif atau sudut pandang yang berbeda, tetapi mereka harus berbicara dengan sopan. Saya pikir perdana menteri baik-baik saja dengan itu." kata Puttipong Punnakanta, Wakil Sekretaris Jenderal untuk Perdana Menteri.

Seorang pengguna Facebook bernama Karnokporn Pongsattapichate menyuarakan cinta dan keyakinannya pada Prayuth di tengah derasnya komentar negatif. Karnokporn menulis ingin agar Prayuth menjabat selama mungkin karena masyarakat Thailand takut orang-orang jahat akan kembali dan membakar Negeri Gajah Putih itu.

ASIA ONE | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

15 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

19 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Cara Menyematkan Komentar di Instagram untuk Android dan iOS

4 hari lalu

Cara Menyematkan Komentar di Instagram untuk Android dan iOS

Untuk meningkatkan engagement, Anda bisa menyematkan komentar di Instagram. Ketahui cara menyematkan komentar di Instagram berikut ini.

Baca Selengkapnya

Cara Menyematkan Komentar di Postingan Instagram

5 hari lalu

Cara Menyematkan Komentar di Postingan Instagram

Sekarang pengguna dapat dengan mudah menyematkan komentar di Instagram untuk meningkatkan pengalaman berbagi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

6 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya