Jamal Khashoggi Raib, Raja Salman Telpon Presiden Erdogan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 15 Oktober 2018 09:01 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Jeddah, Arab Saudi, 23 Juli 2017. Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Riyadh - Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi menelpon Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Ahad malam, 14 Oktober 2018 untuk mengucapkan terima kasih terkait pengusutan kasus hilangnya kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.

Baca:

Trump Bicara Sanksi, Pejabat Arab Saudi Bilang Bakal Balas

Raja Salman mengatakan ini kepada Erdogan karena menyetujui proposal Riyadh untuk membentuk grup kerja gabungan (joint working group) untuk mendiskusikan hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi.

Advertising
Advertising

“Raja mengatakan tidak ada yang bisa melemahkan hubungan kuat kedua negara,” begitu dilansir Reuters mengutip dari Saudi Press Agency pada Ahad, 14 Oktober 2018 waktu setempat.

Pemerintah Saudi mengisyaratkan akan mengupayakan solusi diplomasi terkait kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi, yang dikenal kritis terhadap Saudi, dengan pemerintah Turki.

Baca: Jam Tangan Apple Jamal Khashoggi Rekam Dugaan Pembunuhan

Mengenai ini, media Anadolu melansir,”Erdogan menekankan pembentukan grup kerja gabungan untuk menyelidiki kasus ini,” kata seorang sumber di Istana Presiden Turki, yang berbicara secara anonim.

Sikap Arab Saudi terhadap Turki ini berbeda dengan pernyataan anonim dari seorang pejabat negara itu yang mengatakan negaranya akan membalas setiap sanksi dari negara manapun terkait sanksi ini.

Soal sanksi, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sempat mengancam akan mengenakan hukuman keras kepada Saudi jika terbukti Khashoggi terbunuh di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Baca:

Jamal Khashoggi Hilang, Media Asing Batal ke Acara Arab Saudi

Namun, Trump mengatakan Washington hanya akan menghukum dirinya sendiri jika sampai menghentikan penjualan senjata bernilai sekitar US$110 miliar (sekitar Rp1.700 triliun) ke Saudi.

Media Turki Anadolu dan Russia Today melansir Khahsoggi, seorang jurnalis Saudi dan juga kolumnis untuk media Washington Post, hilang sejak masuk ke kantor konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.

Pada saat yang sama, 15 orang berkewarga-negaraan Saudi, termasuk sejumlah pejabat, tiba lewat penerbangan di Istanbul dengan dua pesawat dan mendatangi gedung konsulat saat Khashoggi berada di dalam. Polisi Turki mengatakan semua individu yang identitasnya diketahui ini telah meninggalkan Turki.

Baca:

Kasus Jamal Khashoggi, Kontrak Senjata AS ke Arab Saudi Terancam

Polisi Turki mengatakan ada dugaan kuat Jamal Khashoggi terbunuh oleh tim pembunuh dari Saudi, yang telah bersiap di sana. Soal ini, pemerintah Saudi membantah dengan mengatakan Khashoggi telah meninggalkan konsulat setelah mengurus dokumentasi.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

3 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

3 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya