Mahasiswa Asal Cina yang Kuliah di Amerika Turun, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Oktober 2018 13:55 WIB

Gedung Widener Library di kampus Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, 30 Juni 2015. Nama Harvard diambil dari nama John Harvard, penyumbang terbesar universitas tersebut, yang merupakan lulusan Universitas Cambridge, Inggris. Victor J. Blue/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Tren mahasiswa asal Cina yang melanjutkan sekolah ke Amerika Serikat, khususnya pendidikan S1, mengalami penurunan. Kondisi ini telah menimbulkan kekhawatiran banyak universitas di Amerika Serikat terkait revenue dan penelitian akademik.

Dalam satu dekade, tren mahasiswa asal Cina di level S1 yang melanjutkan kuliah ke Amerika Serikat konsisten tumbuh dengan cepat. Namun sejak 2017, untuk pertama kali terjadi penurunan.

Menurut Rahul Choudaha, peneliti dari Pusat Study Pendidikan Tinggi di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat, beberapa universitas bahkan mengalami penurunan yang sangat signifikan terkait penerimaan mahasiswa baru asal Cina. Penurunan signifikan terjadi pada fakultas ilmu pengetahuan, teknologi, mesin dan matematika.

Baca: Kemendikbud Tawarkan 3 Kunci Pendidikan di Hari Anak Nasional

Sejumlah mahasiswi belajar di Harvard Yard, kawasan berumput, di kampus Harvard University di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, 30 juni 2015. Kampus ini memiliki arela berumput seluas 9,1 hektar. Victor J. Blue/Bloomberg via Getty Images

Advertising
Advertising

Baca: Bandingkan Cina, KPK: 14 Sekolah Kedinasan Harus Antikorupsi

Berdasarkan analisa data Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat, jumlah mahasiswa S1 dari Cina di program pendidikan non-ilmu pengetahuan dan non-teknik turun 1.920 pada 2017 dibanding 2016.

"Pada 2006, jumlah mahasiswa S1 dari Cina di Amerika Serikat sebesar 10.000 orang dan pada 2016 naik menjadi 142 ribu. Namun sekarang penurunan mulai terjadi," kata Choudaha, seperti dikutip dari asiaone.com, Minggu, 14 Oktobe 2018.

Dia mengatakan ada banyak faktor yang menjadi penyebab perubahan ini. Salah satunya, rethorika anti-imigran dan iklim di Amerika Serikat yang tidak bersahabat.

"Dalam pemilu 2016, Presiden Donald Trump telah mengubah arah bagaimana membuat Amerika Serikat sebagai sebuah negara. Pada level pendidikan S1, keluarga membuat keputusan berdasarkan pilihan anak dan keamanan mereka," kata Choudaha.

Berbagai larangan, termasuk pembatasan perpanjang visa bagi mahasiswa asal Cina dan lingkup penelitian di area sensitif bagi kedua negara, telah menjadi hambatan. Financial Times dalam laporannya belum lama ini menyebut, pemerintahan Trump menolak banyak proposal pendidikan mahasiswa dari Cina.

Berita terkait

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

30 menit lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

9 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

10 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

11 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

12 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

14 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

15 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya