Banyak yang Gagal, Angkatan Darat Inggris Kendorkan Tes Masuk
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Minggu, 30 September 2018 18:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Darat Inggris mulai menurunkan standar tes rekrutmen karena petinggi menilai sulitnya ujian masuk militer dan mencegah surutnya jumlah personel yang tidak masuk kelompok tempur.
Dailymail.co.uk melaporkan pada 30 September 2018, sebuah dokumen yang bocor mengungkapkan bahwa Personal Fitness Assessment (PFA) saat ini, di mana tentara harus mencapai target tertentu untuk mencapai lulus dan sebelum mendapat izin untuk pergi berperang, akan diganti dengan tes "Soldier Conditioning Review" (SCR) pada April tahun depan, di mana tes ini tidak akan menggagalkan prajurit.
Baca: Partai Buruh di Inggris Siap Akui Palestina Negara Merdeka
"SCR bukan tes penting, tetapi hasilnya mungkin menunjukan perlunya personel untuk mengikuti pelatihan kebugaran tambahan (yaitu pelatihan remedial)," tulis dokumen tersebut.
Tidak seperti tes lain, SCR tahunan akan berlaku untuk semua personel reguler maupun cadangan, dan dapat mencakup kegiatan seperti lari 2 kilometer, sprint 30 meter, pull-up, lompatan vertikal dan deadlift.
Sementara dokumen mengungkap bahwa SCR sebagai alat diagnostik saat berdinas, yang dimaksudkan untuk menentukan tingkat kebugaran pada skala satu sampai sepuluh dan dengan demikian menjadi perbaikan pada PFA. Kritikus menduga perubahan tersebut telah didorong setidaknya sebagian oleh perlu mempertahankan personel yang ada dan menarik anggota baru.
Tiga tahun lalu, statistik yang dirilis berdasarkan peraturan Freedom of Information mengungkapkan lebih dari 2.400 personel pasukan telah gagal dalam tes kebugaran tahunan mereka, termasuk 7,5 persen dari Angkatan Darat.
Baca: Usia Harapan Hidup Warga Inggris Kian Pendek, Faktor Kesehatan?
Angka-angka juga menunjukkan bahwa hampir 10.000 personel pasukan memiliki indeks massa tubuh lebih dari 30, yang secara resmi mengklasifikasikan mereka sebagai obesitas.
Tidak seperti PFA, pengujian kebugaran yang baru tidak akan memberikan pengecualian jenis kelamin atau usia seseorang.
Mengumumkan tes baru pada awal bulan ini, Sersan Mayor Lapangan, Mayor Gavin Paton, mengatakan, "Saya tidak peduli apakah Anda seorang pria atau perempuan. Saya tidak peduli apa yang Anda lakukan, dan musuh juga tidak".
Selain dipaksa untuk mundur pada rencana untuk meninggalkan moto "Jadilah yang Terbaik", Kementerian Pertahanan juga dituduh melunakkan kebijakan "toleransi nol" pada obat-obatan untuk mencegah semakin turunya jumlah personel yang memenuhi standar.
Awal bulan ini, komandan militer mengizinkan pasukan suplai obat tetap berada di resimen mereka meski gagal sebanyak tiga tes wajib obat.
Ada kontroversi lebih lanjut awal tahun ini ketika Kepala Staf Angkatan Bersenjata yang baru, Jenderal Sir Nick Carter, mengancam akan menahan promosi ribuan perwira kecuali mereka meningkatkan inklusivitas dan keragaman unit mereka.
Baca: Muhammad Masuk Daftar 10 Nama Bayi Terpopuler di Inggris
"Prajurit harus memenuhi persyaratan kebugaran yang menuntut dan itu tidak akan berubah," kata juru bicara Angkatan Darat Inggris.
"Siapa pun yang gagal memenuhi standar kebugaran Angkatan Bersenjata yang tinggi, seperti sebelumnya, harus melakukan pelatihan remedial. Menggunakan skala satu sampai sepuluh memberikan indikasi kebugaran menyeluruh yang lebih baik," lanjut jubir Angkatan Darat Inggris tersebut.