Kehidupan di Bumi Berasal dari Luar Angkasa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 30 September 2018 05:01 WIB

Pada tahun 2014 para ilmuan telah mendapat gambar awal dari kondisi komet, yang dikirim ke Pusat Kendali Darmstadt, Jerman. Sebelum mendarat di permukaan komet Philae sempat terpental 2 kali, akibat jangkar gagal menancap di permukaan komet. Gambar ini mengabadikan ketika Osiris berjarak sekitar 30 KM dari komet. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Hawaii – Sebuah studi ilmiah melakukan terobosan dengan menyatakan pondasi dasar kehidupan di Planet Bumi berasal dari luar angkasa. Elemen yang menjadi pondasi molekul organik ini membentuk menjadi mahluk hidup.

Baca:

Pernyataan ini dilontarkan para peneliti dari University of Hawaii di Manoa dan koleganya dari Prancis dan Taiwan.

“Dua zat kimia utama fosfat dan disphoric acid yang membentuk khromosom membawa informasi genetika kita dan di bawa dari jarak miliaran kilometer jauhnya dari planet Bumi oleh penjelajah luar angkasa seperti asteroid atau komet,” begitu dilansir Sputnik News, Sabtu, 29 September 2018.

Advertising
Advertising

Baca:

Para peneliti mencoba melakukan rekonstruksi ulang dengan menggunakan sebuah ruang hampa udara yang didinginkan hingga suhunya mencapai mendekati nol. Ini dilakukan untuk mensimulasi butiran es antarbintang yang diselimuti karbon dioksida, air dan phosphine.

Ketika zat ini terkena radiasi cahaya, butiran-butiran itu membentuk fosfat dan disphosphoric acid. “Di bumi, phospine itu berbahaya bagi mahluk hidup,” kata Andrew Turner dari University of Hawaii.

Baca:

Para ilmuwan ini menyatakan zat phosphorus oxoacid ini dalam dilacak hingga ke medium antarbintang, yang mengisi luar angkasa. Zat ini dikirim ke bumi lewat komet atau meteorit.

“Karena komet mengandung sebagian peninggalan material dari protoplanet yang membentuk tata surya kita, komponen ini bisa dilacak balik ke medium antarbintang yang banyak mengnadung phosphine,” kata Cornelia Meinert dari University of Nice di Prancis.

Asal usul manusia di muka bumi menjadi salah satu topik besar yang menarik perhatian para ilmuwan hingga kalangan agamawan. Menurut situs University of Hawaii, para ilmuwan menerbitkan hasil penelitiannya dengan judul “An Interstellar Systhesis of Phosphorus Oxoacids”, yang ditulis oleh Andrew Turner dari University of Hawaii dan Profesor bidang kimia Ralf Kaiser.

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

5 hari lalu

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

11 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

25 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

26 hari lalu

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

29 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

35 hari lalu

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

43 hari lalu

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.

Baca Selengkapnya

BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

44 hari lalu

BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.

Baca Selengkapnya

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

47 hari lalu

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.

Baca Selengkapnya