Bocah di Cina Mulai Bermain dengan Mainan Kecerdasan Buatan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 30 September 2018 06:01 WIB

Anak-anak di Cina mulai bermain dengan mainan berisi kecerdasan buatan untuk membantu meringankan beban asuh orang tua. Xinhua

TEMPO.CO, Beijing – Anak-anak di Cina mulai memiliki teman tidak hanya berupa manusia tapi juga gadget pintar yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan alias artificial intelligence sebagai teman bermain.

Baca:

Ini seperti yang dialami seorang bocah lelaki bernama Seven Kong, yang berusia tiga tahun. Dia memiliki teman AI berbentuk kacang berwarna lemon yang dilengkapi dengan sistem operasi Android dan bernama BeanQ.

Keduanya menghabiskan waktu bersama hingga berjam-jam. Seven menanyakan berbagai hal kepada teman kecerdasan buatannya itu.

Advertising
Advertising

“Apa kabar BeanQ? Sudah makan belum? Saya ingin nonton kartun!”

Baca:

Gadget Android ini menjawab dengan kata-kata sederhana sambil menampilkan sejumlah emoji pada layar lebar yang menjadi wajahnya.

Gadget ini mulai populer di kalangan orang tua Cina dan direkomendasikan kepada sesama untuk membantu meringankan beban asuh mereka.

“Ketika kami menjadi sangat sibuk, BeanQ bisa membantu menghibur anak-anak,” kata ibu Seven yaitu Liu Qian, 33 tahun, yang berkerja di rumah di ibu kota Beijing seperti dilansir CNN pada Jumat, 28 September 2018.

Meskipun terkadang mengalami masalah pengenalan suara, BeanQ relatif lancar dalam berinteraksi dengan putranya itu. Produk kecerdasan buatan ini mulai ramai bermunculan di Cina berkat berdirinya sejumlah perusahaan berbasis AI, yang menyasar orang tua moderen di sana.

Baca:

Pencarian di situs belanja online Tmall, misalnya, pengguna bisa mendapatkan rekomendasi berlimpah untuk produk “robot edukasi” hingga 65 laman.

Kecanggihan gadget dengan kecerdasan buatan ini tidak hanya sebatas verbal. BenQ, misalnya, memiliki fitur ‘pengasuhan bayi’ sehingga bisa bergerak seperti layaknya pengasuh, dan mengambil foto si anak lalu mengirimkannya ke orang tua lewat situs online.

Yuan Wen, 32 tahun, mengatakan sebagai ibu dia menggunakan fitur ini untuk merekam berbagai fase pertumbuhan putranya dan juga untuk berkomunikasi dari jarak jauh. “Saya bisa bicara dengan putra saya dengan video chat saat saya bekerja larut malam,” kata dia.

Baca:

Selain untuk penggunaan yang ringan seperti ini, pemerintah Cina menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk memonitor pergerakan masyarakat. Sekarang, seperti dilansir Forbes, pembeli karci kereta api harus menggunakan kartu tanda penduduk. Ini memungkinkan aparat pemerintah untuk memblokir aktivis Hak Asasi Manusia dan Anti-Korupsi agar tidak bisa berpergian.

Pemerintah Cina juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan memonitor pergerakan warga Xinjiang dengan memasang alat di masjid hingga pusat perbelanjaan. Data itu terhubung ker berbagai data lainnya seperti rekening bank dan program rencana keluarga.

Berita terkait

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

3 jam lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

6 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

7 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

13 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

16 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

2 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya