Ini 3 Alasan Palestina Ingin Diakui Sebagai Negara Berdaulat

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 September 2018 07:00 WIB

Seorang demonstran memegang bendera Palestina saat menggelar aksi protes atas putusan Presiden AS Donald Trump yang menjadikan Yerusalem menjadi ibu kota Israel di Jalur Gaza utara, 11 Desember 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya para pemimpin politik di Spanyol dan Inggris untuk mendeklarasikan Palestina sebagai sebuah negara merdeka, merupakan angin segar bagi negara di Timur Tengah itu. Sampai 2018, Palestina masih memperjuangkan pengakuan sebagai sebuah negara.

Sebelumnya pada 21 September 2018, Menteri Luar Negeri Spanyol, Josep Borrell, mengatakan kebijakan Uni Eropa tidak jelas mengenai pengakuan sepihak atas Palestina sebagai sebuah negara berdaulat. Dengan begitu, Spanyol siap menyatakan kemerdekaan Palestina jika Uni Eropa gagal dalam mencapai kesepakatan mengenai pengakuan sepihak Palestina sebagai sebuah negara.

Setelah Spanyol, pada 27 September 2018, Ketua Partai Buruh di Inggris, Jeremy Corbyn, menyatakan akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka jika dia terpilih menjadi orang nomor satu di Inggris. Sebab mengakui Palestina sebagai sebuah negara adalah bagian dari solusi dua negara.

Baca: Spanyol Akui Palestina Sebagai Negara, Jika ...

Masyarakat Palestina sangat mendambakan memiliki negara yang berdaulat dengan wilayah yang meliputi Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Hanya saja, sebagian besar dari wilayah-wilayah ini masih diduduki oleh Israel. Berikut alasan mengapa Palestina ingin diakui sepenuhnya sebagai negara yang berdaulat.

Advertising
Advertising

Pertama, Palestina ingin merubah cara berinteraksi dengan lembaga-lembaga internasional. Sebab secara umum, hanya negara yang berkedaulatan penuh yang dapat berpartisipasi di sebagian besar organisasi internasional, seperti PBB.

Jika Palestina diakui sebagai negara anggota PBB, maka Palestina secara teoritis dapat dipilih menjadi anggota Dewan Keamanan. Posisi ini memberikan Palestina kemungkinan untuk melobi guna mendorong kepentingannya sendiri.

Baca: Negara-negara Arab Dukung Palestina Merdeka

Kedua, Palestina ingin diakui sebagai sebuah negara agar memiliki banyak pilihan di sektor perdagangan. Suatu negara dapat menandatangani perjanjian perdagangan dengan siapapun. Akan tetapi, dengan status wilayah Palestina yang tidak jelas, dapat membuat mitra bisnisnya menjadi kurang percaya.

Dengan status baru sebagai sebuah negara, hal ini akan mengakhiri ketidakpercayaan negara-negara lain ke depan. Dengan begitu, Palestina mendapat kesempatan lebih besar untuk menandatangani kontrak perdagangan yang menguntungkan dengan negara-negara dan perusahaan-perusahaan swasta lainnya.

Ketiga, pengakuan sebagai sebuah negara sangat didamba oleh Palestina agar dapat mempengaruhi konflik Palestina dan Israel. Dengan status sebagai sebuah negara, Pasukan Israel tidak akan bisa memasuki wilayah Palestina tanpa izin dari Palestina.

Apabila pasukan Israel memaksa masuk, maka hal ini dapat dibawa ke ranah hukum karena ini merupakan tindakan internasional yang salah, bahkan memungkinkan dilakukan tindakan oleh Dewan Keamanan PBB.

Menurut hukum internasional, tidak ada aturan dan tata cara khusus bagi suatu negara untuk menyatakan pengakuan atas kedaulatan negara lain. Namun, pada umumnya, negara-negara akan memberikan pengakuan dengan cara expressed recognition yaitu dengan mengirimkan nota diplomatik resmi.

Dengan pengakuan terbaru Kolombia atas Palestina sebagai negara berdaulat pada Agustus 2018, maka Kolombia menjadi negara ke 137 yang telah mengakui kedaulatan Palestina. Total ada 193 negara anggota PBB.

Dilansir dari CNN.com, alasan kumulatis dari 137 negara yang telah memberikan pengakuannya atas kedaulatan Palestina ialah karena mereka percaya bahwa solusi dua negara merupakan solusi terbaik dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang tak kunjung selesai.

CNN.com | Huffington Post | Sarah Ervina Dara Siyahailatua

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

6 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

7 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

7 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

7 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

9 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

9 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

10 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

12 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya