Ledakan Bom Perang Dunia II ke Jerman Pengaruhi Atmosfer

Kamis, 27 September 2018 07:00 WIB

Pesawat B-17 Angkatan Udara Divisi ke-8 selama serangan 9 Oktober 1943 di pabrik pesawat Focke-Wulf di Marienburg, Jerman. [Arsip Nasional dan Administrasi Arsip, katalog di bawah Pengidentifikasi Arsip Nasional (NAID) / Wikipedia.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan menemukan bahwa gelombang kejut dari bom besar yang dijatuhkan sekutu di wilayah Jerman dan Eropa keseluruhan selama Perang Dunia II cukup kuat untuk mempengaruhi atmosfer.

Dilansir dari Forces.net, 26 September 2018, sebuah tim dari University of Reading menerbitkan temuan setelah membandingkan catatan serangan dengan data dari para ilmuwan masa perang Inggris yang menyelidiki atmosfer.

Para peneliti mengatakan ledakan masif bom berat, termasuk 10 ton "Grand Slam" milik Inggris juga mengganggu ionosfer ratusan mil di atas Bumi.

Baca: Polandia Hitung Kerugian Akibat Perang Dunia II

Chris Scott, Profesor Luar Angkasa dan Fisika Atmosfer di Universitas Reading, mengatakan, "Gelombang yang disebabkan oleh ledakan buatan manusia dapat mempengaruhi tepi luar angkasa. Setiap serangan melepaskan energi setidaknya 300 serangan petir".

Advertising
Advertising

Pesawat pembom empat mesin seperti pesawat Avro Lancaster dan Boeing B-17 Flying Fortress yang digunakan dalam serangan sekutu mampu membawa bom yang jauh lebih besar daripada yang dijatuhkan di Inggris selama "The Blitz" oleh pesawat dua mesin Jerman Luftwaffe. Beban bom seberat 2 ribu ton dapat dijatuhkan dalam satu serangan.

Baca: Mengenal Sniper Perempuan Paling Mematikan Perang Dunia II

Bom raksasa Grand Slam yang dijatuhkan di wilayah Jerman selama serangan udara Perang Dunia II. [IWM (CH 15369) via The Independent]

Sejarawan Universitas Reading, Profesor Patrick Major mengatakan, gelombang dari serangan pemboman merupakan bahaya bagi pesawat terbang.

"Kru pesawat yang terlibat dalam serangan itu melaporkan pesawat mereka rusak akibat gelombang kejut bom, meskipun di atas ketinggian yang direkomendasikan," ujar Profesor Mayor.

Baca: Hampir Lindas Bocah, Pengadilan Rusia Sita Tank Perang Dunia II

Pengeboman sekutu terhadap Nazi Jerman dimulai pada 1942 dan mengubah kota-kota besar Jerman seperti Dresden dan Hamburg menjadi puing dan abu.

Profesor Mayor mengatakan orang-orang di lapangan melaporkan gelombang kejut dari ledakan akan melontarkan penutup jendela dan pintu dari engselnya.

"Warga yang dihantan bom akan terus-menerus mengingat bagaimana rasanya dilemparkan melalui udara oleh gelombang tekanan dari bom udara yang meledak," tambah profesor Mayor.

Bom raksasa Grand Slam yang dijatuhkan di wilayah Jerman selama serangan udara Perang Dunia II. [IWM (CH 15369) via The Independent]

Profesor Scott mengatakan citra lingkungan di seluruh Eropa yang rusak menjadi puing-puing akibat serangan udara di masa perang adalah pengingat abadi dari kehancuran yang dapat disebabkan oleh ledakan buatan manusia.

Baca: Ada Bom Sisa Perang Dunia II, 18 Ribu Warga Jerman Dievakuasi

"Dampak bom-bom ini naik di atmosfer Bumi belum pernah disadari sampai sekarang," lanjut Profesor Scott.

Dalam penelitian yang diterbitkan hari ini di Annales Geophysicae, dilansir dari phys.org, peneliti melihat catatan harian di Pusat Penelitian Radio di Slough, Inggris, yang dikumpulkan antara 1943-45. Urutan pulsa radio pada rentang frekuensi gelombang pendek dikirim 100-300 km di atas permukaan Bumi untuk mengungkapkan tinggi dan konsentrasi elektron ionisasi di atmosfer atas.

Para peneliti mempelajari catatan ionosfer selama 152 serangan udara Sekutu besar di Eropa terutama di Jerman selama Perang Dunia II, dan menemukan konsentrasi elektron menurun secara signifikan karena gelombang kejut yang disebabkan oleh bom yang meledak di dekat permukaan Bumi, yang diyakini memanaskan atmosfer bagian atas dan meningkatkan hilangnya ionisasi.

Berita terkait

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

1 jam lalu

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

1 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

5 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

11 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

11 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

11 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya