Rekonstruksi Detik-detik Jatuhnya Pesawat MH370, Seperti Apa?
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 26 September 2018 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah film dokumenter membuat rekonstruksi detik-detik terakhir pesawat MH370 yang menunjukkan pesawat berputar di luar kendali dan menabrak laut.
Penyelidik mengatakan pesawat hampir pasti kehabisan bahan bakar setelah terbang ke arah yang salah di atas Samudra Hindia selama enam jam pada 8 Maret 2014.
Baca: Puing Pesawat MH370 Diyakini di Hutan Kamboja, Ini Alasannya
Dilansir dari Dailymail.co.uk, 26 September 2018, para insinyur dan ahli National Geographic untuk episode berjudul "Drain The Oceans" merekonstruksi apa yang terjadi ketika sebuah Boeing 777 kehabisan bahan bakar.
Insinyur mengatakan mesin yang kanan adalah yang pertama kali mati, yang berarti autopilot akan mendorong pesawat ke kiri untuk mengimbangi pesawat.
Kemudian mesin kiri akan berhenti dua menit kemudian, dan ketika autopilot gagal, pesawat akan jatuh dengan gerakan spiral sebelum benturan besar yang akan menewaskan seluruh penumpang berjumlah 249 di pesawat MH370.
Peristiwa hilangnya MH370 setelah keluar jalur saat menuju Beijing dari Kuala Lumpur, adalah salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan dunia.
Meskipun beberapa puing-puing pesawat MH370 telah ditemukan di lepas pantai Afrika, tidak ada bagian utama badan pesawat yang ditemukan meskipun pencarian seluas 46.000 kilometer persegi di Samudra Hindia dikerahkan.
Baca: Pesawat MH370 Terlacak di Google Earth, Pencarian akan Dilakukan
Film dokumenter yang disiarkan pada Kamis 20 September, menyoroti bagaimana tidak ada yang tahu mengapa pesawat itu menghilang.
Kapten John Cox, CEO dari badan keselamatan penerbangan yang berkantor pusat di Washington, mengatakan pada acara itu ketika pesawat berbelok tanpa melapor ke Pengatur Lalu Lintas Udara (ATC) maka semuanya berujung pada pertaruhan.
"Itu bisa menjadi peristiwa teroris, itu bisa menjadi tindakan yang disengaja oleh anggota awak, itu bisa menjadi kegagalan teknis dalam sistem kelistrikan," kata John Cox.
Pada Juli 2015, bagian sayap yang dikenal sebagai flaperon ditemukan di Pulau Reunion, sebelah timur Madagaskar. Sejak itu, 27 keping puing lain ditemukan.
Salah satu bagiannya adalah monitor TV, ditemukan oleh pemburu puing amatir, Blaine Gibson. Dia mengatakan ini adalah salah satu penemuan yang membuatnya meneteskan air mata.
Bulan lalu, kepala penerbangan sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, direktur jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, mengundurkan diri setelah sebuah laporan menemukan kegagalan dalam pengendalian lalu lintas udara, karena kerabat korban mengklaim para pejabat menutupi apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat MH370.
Penyelidik juga menemukan banyak penyimpangan oleh pengendali lalu lintas udara di Malaysia dan Vietnam.
Rahman mengatakan, laporan setebal 400 halaman yang dirilis pada 30 Juli menemukan bahwa kontrol lalu lintas udara tidak sesuai dengan prosedur operasi standar.
Baca: Pesawat MH370 Raib, Pilot Diduga Derita Hipoksia
Voice 370, sekelompok keluarga korban pesawat MH370, menuduh Boeing dan pemerintah Malaysia merahasiakan data penerbangan dan mengkritik laporan karena mengesampingkan dugaan upaya bunuh diri oleh pilot Kapten Zaharie Shah.