Festival Kematian di Kamboja, Mengenang Korban Khmer Merah

Reporter

Tempo.co

Selasa, 25 September 2018 15:00 WIB

Warga berdoa didepan tengkorak 8.000 korban kekejaman Khmer Merah saat upacara Budha di Choeung Ek, sebuah situs "Killing Fields" di Phnom Penh, Kamboja, 17 April 2015. Ratusan warga dan biksu datang ke situs ini untuk memperingati korban Khmer Merah ke-40. AP/Heng Sinith

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa pagi, 25 September 2018, pagoda di penjuru Kamboja dipenuhi warga. Mereka menabur beras ke tanah untuk 'memberi makan' roh yang telah meninggal.

Aktivitas warga Kamboja itu menandai berlangsungnya 'Festival Kematian' atau Pchum Ben. Festival ini dilangsungkan selama 15 hari dan merupakan acara tahunan yang ditujukan untuk mengirim doa dan memberi sesajen kepada anggota keluarga yang telah berpuluh tahun meninggal. Mereka percaya roh-roh itu hanya makan sesajen yang disuguhkan pada masa Festival Kematian.

Baca: Sebelum Tewas, Aktivis Kamboja Ini Berniat 'Lari' ke Prancis

Di pagoda Tuol Tumpoung yang terletak di jantung kota Phonm Penh, ratusan orang memadati komplek kuil. Mereka memberikan makanan dan uang kepada para biksu yang mengirimkan doa.

"Pada hari pertama peringatan Pchum Ben, roh anggota keluarga berdatangan untuk mencari sesajen yang kami sajikan," kata Mang Noy, 74 tahun, di Pagoda Toul Tumpoung, seperti dikutip dari channelnewsasia.com, Selasa, 25 September 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Bagaimana Khmer Merah Berkuasa dan Membunuh

Bagi sebagian besar masyarakat Kamboja, Festival Kematian adalah momen untuk mengenang anggota keluarga yang menjadi korban pembantaian rezim Khmer Merah pada 1975-1979. Dalam aksi pembantaian itu, setidaknya 1,8 juta warga Kamboja dibunuh oleh rezim Khmer Merah. Jumlah itu seperempat dari total populasi Kamboja pada masa itu.

Sebagian besar korban tewas karena mengalami kelaparan, penyiksaan, kelelahan atau terjangkit penyakit di kamp-kamp kerja paksa. Ada pula yang dipukul sampai tewas dalam eksekusi masal.

Mang Noy, mengatakan keluarganya memberikan sesajen kepada lebih dari 20 anggota keluarga yang dibunuh oleh rezim Khemer Merah Kamboja. Mang Noy berharap roh leluhurnya bisa mendapat cukup makan dan mendoakan yang masih hidup kebaikan.

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

2 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

5 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

5 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

7 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

8 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

24 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya