Rusia: Sanksi AS ke Militer Cina Bentuk Persaingan Tak Sehat

Reporter

Tempo.co

Jumat, 21 September 2018 20:45 WIB

Senjata rudal anti-pesawat lacak, 2K22 Tunguska, ditampilkan dalam Forum Teknis-Militer Internasional ARMY di Alabino, Rusia, Kamis, 23 Agustus 2018. 2K22 Tunguska dipersenjatai dengan senapan permukaan ke udara dan sistem rudal. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat kepada militer Cina akan berdampak pada industri manufaktur pesawat Sukhoi. Langkah Amerika Serikat ini, dinilai Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, sebagai persaingan yang tidak sehat.

Sebelumnya pada Kamis, 20 September 2018, Amerika Serikat mengumumkan rencananya menjatuhkan sanksi kepada Departemen Pengembangan Peralatan Angkatan Bersenjata Cina dan Direktur Departemen itu, Li Shangfu. Sanksi dijatuhkan karena Angkatan Bersenjata Cina telah membeli peralatan pertahanannya dari Rusia, termasuk dari Sukhoi. Departemen itu juga telah meningkatkan transaksi yang signifikan ke Rosoboronexport, eksportir senjata terbesar Rusia.

Baca: Beli Senjata Rusia, Cina Desak Amerika Cabut Sanksi Atas Militer

Pesawat Superjet 100 Shukoi. sergeydolya.livejournal.com

Baca: Beli 5 Senjata Moderen Rusia, Militer Cina Kena Sanksi Amerika

Advertising
Advertising

Sanksi yang dijatuhkan diantaranya melarang Departemen Pengembangan Peralatan Angkatan Bersenjata Cina mengajukan izin ekspor senjata dan berpartisipasi dalam pertukaran militer di bawah yurisdiksi Amerika Serikat.

Selain Lavrov, Beijing juga geram dengan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat itu. Pemerintah Cina menuntut agar sanksi-sanksi itu ditarik dan mengancam Washington akan menghadapi sejumlah konsekuensi jika tidak mencabut sanksi

"Kami menyerukan dengan tegas kepada Amerika Serikat untuk menghapus kesalahan dan membatalkan sanksi-sanksi. Jika tidak, Amerika Serikat harus menanggung konsekuensinya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang, seperti dikutip dari RT.com, Jumat, 21 September 2018.

Kementerian Luar Negeri Cina dalam keterangannya mengatakan tidak berbasa-basi dengan pernyataan ini terkait penjatuhan sanksi ini. Dengan begitu, Washington harus segera memperbaiki kesalahan sebelum terlambat atau menghadapi konsekuensi atas keputusannya.

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

6 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

7 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

9 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

10 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

10 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

23 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

23 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya