Pesawatnya Ditembak, Rusia Selidiki Data Serangan Udara Israel

Jumat, 21 September 2018 10:40 WIB

Dalam foto yang diambil pada Senin, 6 Juli 2015, pesawat intelijen elektronik Il-20 milik angkatan udara Rusia dengan nomor registrasi RF 93610, yang secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh pasukan Suriah lepas landas dari sebuah lapangan terbang dekat Rostov-on-Don, Rusia.(Foto AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menerima tawaran Israel untuk berbagi informasi terperinci mengenai serangan udara Israel di Suriah yang memicu penembakan oleh pasukan Suriah yang menjatuhkan pesawat pengintai Rusia, Il-20.

Pasukan Suriah mengira Il-20 Rusia adalah pesawat Israel, dan menembak jatuh pesawat sehingga menewaskan semua awak yang berjumlah 15 orang pada Senin malam 17 September, seperti dilaporkan dari Associated Press, 21 September 2018.

Baca: Ilyushin - 20 Tertembak Jatuh, Rusia Kirim Tim Investigasi

Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan Israel atas insiden ini, tetapi Vladimir Putin berusaha untuk meredakan ketegangan dengan menyebut bahwa ini adalah insiden tak disengaja.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan kepada Putin belasungkawa atas kematian awak pesawat dan menyalahkan Suriah. Presiden Suriah Bashar Assad mengirim Putin sebuah telegram Rabu 19 September yang berisi ucapan belasungkawa dan menyalahkan serangan Israel.

Advertising
Advertising

Pesawat militer Rusia Ilyushin-20

Sementara Sputniknews melaporkan delegasi militer Israel yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Amikam Norkin, berkunjung ke Moskow pada 20 September dengan informasi tentang jatuhnya pesawat pengintai Il-20 Rusia di lepas pantai Suriah.

Baca: Salahkan Suriah, Netanyahu Siap Kirim Komandan AU ke Rusia

"Komandan Angkatan Udara dan pejabat yang menyertainya akan menyajikan gambaran tentang apa yang terjadi dalam semua aspeknya, termasuk ... kesimpulan utama dari penyelidikan yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel," tulis pernyatan resmi biro militer Israel, dikutip dari Sputniknews, 21 September 2018.

Sebelum identifikasi penembakan pesawat, pangkalan udara Hmeymim Rusia kehilangan kontak dengan pesawat militer Il-20 Rusia pada Senin malam 17 September saat empat pesawat F-16 Israel menyerang sejumlah sasaran di Suriah, tepatnya provinsi Latakia. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa 18 September bahwa militer Israel sengaja menciptakan situasi berbahaya dengan menggunakan pesawat Rusia sebagai perisai terhadap sistem pertahanan udara Suriah.

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi stand sniper saat menghadiri pameran Kalashnikov Concern di taman militer Patriot, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

Dikutip dari Associated Press, militer Israel mengatakan jet tempurnya menargetkan fasilitas militer Suriah yang terlibat dalam penyediaan senjata untuk milisi Hizbullah yang didukung Iran dan bersikeras telah memperingatkan Rusia terkait serangan tersebut. Namun tentara Suriah menembakkan rudal anti-udara yang menghantam pesawat Rusia ketika jet Israel sudah kembali ke wilayah udara Israel.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan peringatan Israel disampaikan kepada pihak Rusia kurang dari satu menit sebelum serangan, yang menyebabkan pesawat Rusia berada di garis tembak.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Yuri Borisov, mengatakan Rusia akan memasukkan sistem perlindungan otomatis di pangkalan udara dan angkatan laut Rusia di Suriah.

Baca: Rusia: Israel Menembak Jatuh Pesawatnya di Suriah

Harian bisnis Kommersant melaporkan bahwa Rusia juga dapat menanggapi jatuhnya pesawatnya dengan menjadi lebih enggan untuk melibatkan Iran dan milisi proksinya, Hizbullah, untuk membantu meredakan kekhawatiran Israel.

Rusia telah memainkan permainan diplomatik yang rumit untuk mempertahankan hubungan persahabatan dengan Israel dan Iran. Pada Juli, Rusia membuat kesepakatan dengan Iran untuk menjaga pejuangnya dengan radius 85 kilometer dari Dataran Tinggi Golan di perabatasan Suriah, untuk meredakan kekhawatiran keamanan Israel.

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

8 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

9 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

10 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

10 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

11 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

12 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

12 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

13 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

14 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya