Israel Tembak Pesawat Militer Rusia, Ini Reaksi Putin-Netanyahu

Rabu, 19 September 2018 12:55 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin memegang teropong untuk menonton latihan militer di tempat pelatihan "Telemba", sekitar 80 kilometer utara kota Chita selama latihan perang Vostok 2018 di Siberia Timur, Rusia, Kamis, 13 September 2018. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan belasungkawanya atas penembakan pesawat militer Rusia, Il-20 yang menewaskan 15 prajurit di laut Mediterania, Suriah seraya menyebut peristiwa ini sebagai musibah.

“Ini adalah hasil dari serangkaian keadaan tragis dan musibah,” kata Putin seperti dilansir dari Reuters, 19 September 2018.

Baca: Pesawat Militer Rusia Hilang, Prancis dan Suriah Dicurigai

Pernyataan Putin telah meredakan amarah Kementerian Pertahanan Rusia yang menyalahkan Israel dengan menuding negara itu sengaja menembak jatuh pesawat Rusia dan mengancam akan membalas tindakan permusuhan itu.

“Dalam kasus ini, terihat sangat mungkin bahwa peristiwa ini hanya kebetulan yang tragis, karena pesawat Israel tidak menembak jatuhnya pesawat kami. Adapun langkah-langkah balas dendam, kami memutuskan yang pertama menjamin keselamatan personel militer dan fasilitas kami di Suriah,” ujar Putin.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melalui telepon dengan Putin, menyalahkan Suriah atas jatuhnya pesawat Rusia Il-20. Namun, ia menawarkan kepada Putin semua informasi yang diperlukan dalam penyelidikan terkait insiden ini.

Baca: Pesawat Militer Rusia Hilang dari Radar di Atas Laut Mediterania

Pasukan Pertahanan Israel, menyuarakan kesedihan atas kematian 15 awak pesawat militer Rusia Il-20, dan menyalahkan pemerintah Suriah, Iran, dan Hizbullah.

“Penyelidikan Israel menemukan tembakan dari pesawat Suriah yang ekstensif dan tidak akurat, menyebabkan pesawat Rusia terkena dan jatuh,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

Namun, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, jet F-16 Israel yang melakukan serangan udara dengan menggunakan pesawat Rusia sebagai tameng untuk memungkinkan mereka mendekati target tanpa mendapati serangan dari Suriah.

Baca: Rusia Kirim Jet Tempur Modern ke Suriah, Amerika Serikat Prihatin

“Pilot Israel tidak mungkin gagal melihat pesawat Rusia yang akan mendarat dari ketinggian 5 kilometer, mereka bersembunyi di balik pesawat Rusia dan berada pada posisi garis tembak pesawat Rusia. Akibatnya, Il-20 ditembak jatuh oleh sistem rudal S-200 milik Suriah. Mereka sengaja melakukan provokasi ini,” kata Konashenkov dari Kementerian Pertahanan Rusia.

Ilyushin ll-20, pesawat militer Rusia yang canggih diketahui hilang dari radar setelah terjadi penembakan oleh Perancis dan Israel di kota Latakia, Suriah, yang mengakibatkan 15 awak pesawat Rusia tewas ketika kembali dari Hmyemim Airbase pada Senin, 17 September 2018.

REUTERS | AQIB SOFWANDI

Berita terkait

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

2 menit lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

34 menit lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

4 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

6 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

13 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

14 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

14 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

15 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya